Imbauan itu diumumkan tidak lama setelah Pemerintah Kroasia pada Selasa (25/2/2020) mengonfirmasi kasus pertama penularan COVID-19 tersebut. Saat ini, pasien pertama COVID-19 di Kroasia menjalani perawatan dan karantina di Rumah Sakit Dr. Fran Mihaljevic, Zagreb.
Demi mencegah penularan virus, KBRI Zagreb meminta masyarakat Indonesia di Kroasia menghindari kunjungan ke Italia utara, khususnya wilayah Lombardia dan Veneto. Pasalnya, pasien positif COVID-19 di Kroasia itu sempat berpergian ke Milan, Lombardia.
Dalam surat imbauan itu, KBRI Zagreb juga mengajak masyarakat Indonesia tetap tenang, menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi dengan membersihkan tangan menggunakan sabun, air mengalir, atau cairan pembersih (hand sanitizer) berbahan alkohol.
"Segera menghubungi dokter atau mencari perawatan medis jika menderita demam, batuk, dan kesulitan bernapas," tambah KBRI Zagreb.
Dalam kondisi darurat, warga dapat menghubungi KBRI Zagreb di +385 1 4578311 atau hotline +385 99 46 88 444. Di samping itu, informasi mengenai perkembangan situasi di Kroasia dapat diikuti dari kanal media sosial KBRI Zagreb, di antaranya Instagram (@indonesiainzagreb); Twitter (@indonesiazagreb) dan Facebook @IndonesiainZagreb.
Di tengah wabah corona yang merebak, KBRI Zagreb meminta masyarakat Indonesia di Kroasia untuk mengikuti perkembangan informasi dan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang ditetapkan pemerintah setempat.
Baca juga: COVID-19 merebak di Korsel, KBRI tingkatkan upaya perlindungan WNI
Baca juga: Jerman catat kasus baru corona, satu pasien kritis
Baca juga: Kasus Covid-19 di luar China terus meningkat
Pemerintah minta WNI patuhi aturan di negara terdampak corona
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020