PBB (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah Mesir beserta keluarga Hosni Mubarak, menyusul kepergian mantan presiden Mesir tersebut.
Guterres, melalui sebuah surat, menuliskan bahwa Mubarak memiliki peran sentral dalam upaya diplomatik di seluruh Timur Tengah, termasuk menggalakkan perdamaian antara Palestina dan Israel serta mendukung upaya Liga Negara Arab untuk mengakhiri konflik di kawasan tersebut.
Juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, mengatakan pemimpin PBB itu "menegaskan kembali komitmen PBB untuk melanjutkan kerja sama dengan pemerintah dan rakyat Mesir dalam memajukan pembangunan negara tersebut, menghormati HAM serta kemakmuran ekonomi bagi kepentingan seluruh rakyat Mesir."
Mubarak meninggal pada usia 91 tahun. Ia menjabat sebagai presiden Mesir selama hampir 30 tahun hingga akhirnya mundur lantaran aksi protes massa, yang meletus pada 2011 di negara tersebut.
Mubarak mendekam di penjara selama beberapa tahun atas tuduhan korupsi dan pembunuhan terhadap demonstran, namun pada 2017 ia dinyatakan bebas dari sebagian besar tuduhan terhadapnya.
Sumber: Xinhua-OANA
Baca juga: Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak tutup usia
Baca juga: Mantan Presiden Mesir hirup udara kebebasan setelah enam tahun dalam tahanan
Baca juga: Mubarak divonis 3 tahun penjara untuk kasus korupsi
UU Baru Mesir Berangus Dua Aktivis
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020