Rupiah dan aset berisiko lainnya bisa tertekan lagi hari ini

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi melemah seiring kekhawatiran pasar terhadap meluasnya penyebaran Virus Corona baru atau COVID-19.

Pada pukul 9.43 WIB, rupiah bergerak melemah 23 poin atau 0,17 persen menjadi Rp13.910 per dolar AS dari sebelumnya Rp13.887 per dolar AS.

"Dalam perdagangan hari ini kemungkinan rupiah masih akan melemah," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Dolar AS jatuh, tertekan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed

Kondisi global akibat Virus COVID-19 yang terus berkembang dinilai akan membuat permintaan terhadap produk Indonesia pun bakal berkurang signifikan. Sedangkan dari sisi ekspor, serangan Virus COVID-19 juga akan dirasakan dari sisi investasi dan pariwisata.

Ibrahim memprediksi rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.835 per dolar AS hingga Rp13.935 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures di Jakarta mengatakan pelemahan rupiah pada awal pekan ini disebabkan oleh sentimen negatif dari peringatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai wabah Virus COVID-19.

Baca juga: Harga emas jatuh 26,6 dolar dari tingkat tertinggi 7 tahun

WHO memperingatkan kemungkinan meningkatnya status wabah Virus COVID-19 dari epidemi menjadi pandemi alias wabah penyakit yang menyebar luas ke seluruh dunia.

"Peringatan tersebut meningkatkan kemungkinan masalah Virus Corona membesar, sehingga menambah kekhawatiran pasar pada hari ini. Rupiah dan aset berisiko lainnya bisa tertekan lagi hari ini," ujar Ariston.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.870 per dolar AS hingga Rp13.950 per dolar AS.

Baca juga: IHSG Rabu pagi dibuka jatuh 29,97 poin

Baca juga: Menguat, dolar diperdagangkan di kisaran 110,30 yen di Toky

Baca juga: Yuan menguat lagi, naik 106 basis poin terhadap dolar AS

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020