Kita semua pasti khawatir dampak yang terjadi bagi ekonomi global jika terjadi wabah jangka panjang
Tarakan (ANTARA) - Virus Corona dikhawatirkan berdampak bagi ekonomi global, terutama jika wabah tersebut berlangsung dalam jangka panjang, sehingga Australia serius mendukung setiap upaya mengatasi COVID-2019.
"Kita semua pasti khawatir dampak yang terjadi bagi ekonomi global jika terjadi wabah jangka panjang," kata Sekretaris II Bidang Ekonomi Kedutaan Besar (Kedubes) Australia, Peter Simojoki, di Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa.
Ia menjelaskan jika wabah Virus Corona di China berlangsung dalam jangka panjang maka akan mempengaruhi ekonomi global, mengingat China termasuk penggerak ekonomi dunia.
Baca juga: Sesmenko Perekonomian: Dampak Virus Corona akan terasa mulai Maret ini
Peter mengatakan Australia kini sudah merasakan dampak tersebut. Misalnya, kata dia, nelayan di Australia Barat mengeluhkan jatuhnya harga lobster.
"Australia Barat ini daerah saya dan nelayan di sana mengeluh karena harga lobster yang sangat murah," ujarnya. China, kata dia, adalah pembeli terbesar industri lobster bernilai ratusan juta dolar Australia.
Sebelum wabah Virus Corona, lanjut dia, biasanya permintaan lobster dari China akan mencapai puncaknya menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, dengan permintaan mencapai sekitar 40-50 ton per hari berdasarkan data koperasi di sana, yakni Geraldton Fishermen's Cooperative (GFC).
Kalimantan Utara pun telah merasakan dampak Virus Corona bagi perekonomian, berupa harga sarang burung walet dari sebelumnya Rp15 juta menjadi Rp3 juta per kilogram.
Baca juga: Bahlil mulai khawatirkan dampak wabah Corona terhadap investasi
"Tantangan bagi kita (Australia dan Indonesia) adalah melakukan diversifikasi usaha," kata Peter, menjawab pertanyaan apa yang harus dilakukan terkait kondisi ekonomi global itu.
Dalam kunjungan beberapa hari ke Kalimantan Utara, Peter Simojoki akan bertemu dengan Gubernur Kaltara, Bupati Bulungan, dan Wali Kota Tarakan.
Selain mencari informasi untuk peluang investasi, Australia juga kembali menawarkan kerja sama pendidikan melalui beasiswa, Australia Awards in Indonesia (AAI) pendaftarannya dibuka sejak 1 Februari sampai 30 April 2020, melalui website https:/www.australiaawardsindonesia.org
Pewarta: Iskandar Zulkarnaen
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020