Denpasar (ANTARA News) - Bangkai ikan paus yang terdampar di hutan bakau Pantai Serangan, Denpasar Selatan di evakuasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali, Rabu.

Koordinator Perlindungan BKSDA Bali, Budi Adnyana di Denpasar mengatakan, evakuasi bangkai paus jenis pilot hanya diambil dua dari delapan paus tersebut.

"Kami bersama Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana hanya mengambil dua paus untuk dilakukan penelitian lebih lanjut guna mengetahui penyebab terdamparnya ikan tersebut," katanya di sela evakuasi paus itu.

Ia mengatakan, ikan yang dijadikan sampel beratnya berkisar 200 kilogram dengan panjang 2,5 hingga 3 meter. Sedangkan enam ikan lainnya dibiarkan saja.

"Kendati menebarkan bau busuk kita biarkan saja, toh juga jauh dari pemukiman penduduk, lagi pula untuk mengevakuasi sangat sulit dilakukan karena berada dalam hutan bakau," ucapnya.

Sementara Dosen FKH Unud, Nengah Wandya mengatakan, bangkai ikan tersebut akan dijadikan sampel untuk diteliti, apa penyebab sampai ikan-ikan tersebut terdampar.

"Nantinya kerangka ikan paus itu akan ditempatkan dilaboratorium FKH Unud guna dijadikan bahan penelitian bagi mahasiswa," katanya.

Menurutnya, kejadian terdamparnya ikan paus jumlahnya mencapai delapan ekor di perairan Serangan baru pertama kali. Diperkirakan ikan tersebut sudah terdampar pekan lalu.

"Diperkirakan ikan itu sudah pekan lalu terdampar, karena keberadaannya di hutan bakau sehingga tidak banyak yang tau. Pertama kali mengetahui adalah seorang nelayan dari desa setempat pada Senin (2/2)," katanya.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009