Medan (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar, Surya Paloh, menuntut ketegasan Kapolda Sumut, Irjen Pol Nanan Soekarna, untuk mengusut tuntas aksi anarkis pendukung Provinsi Tapanuli (Protap) dalam unjukrasa yang menewaskan Ketua DPRD Sumut, Aziz Angkat.
Tuntutan itu disampaikan Surya Paloh ketika menyampaikan sambutan dalam proses pemberangkatan jenazah Ketua DPRD Sumut itu di rumah duka di Jalan Eka rasmi Medan, Rabu, mewakili DPP Partai Golkar.
Disaksikan ribuan pelayat, Surya Paloh juga menanyakan kesiapan Kapolda Sumut, Irjen Pol Nanan Soekarna untuk mengusut tuntas dan menindak tegas para pelaku.
"Bagaimana pak Kapolda (Sumut), siap (untuk mengusutnya)?," kata Surya Paloh.
Kapolda Sumut, Irjen Pol Nanan Soekarna yang ikut serta dalam acara pemberangkatan jenazah Ketua DPRD Sumut langsung menyatakan siap. "Siap pak," kata Nanan.
Sebelumnya, Surya Paloh juga menyatakan Partai Golkar akan segera membentuk tim investigasi guna menyelidiki penyebab kematian Ketua DPR Sumut yang juga Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut itu.
"Saya pikir kejadian ini merupakan suatu keprihatinan bagi kita dan departemen pembelaan golkar dalam hal ini biro hukum saya bawa kemari untuk melakukan investigasi," katanya.
Ia menyatakan, tim investigasi itu akan bekerja secara independen untuk mengumpulkan bukti-bukti penyebab kematian Ketua DPRD Sumut meski tidak menutup kemungkinan akan meminta bantuan pihak lain, termasuk kepolisian setempat.
Sebelumnya lagi, seribuan massa pendukung berunjukrasa di DPRD Sumut dan memasuki ruang sidang utama sambil membawa sebuah peti mati untuk menemui wakil rakyat yang sedang melakukan rapat paripurna, Selasa (3/2).
Ketua DPRD Sumut, Aziz Angkat yang menskor rapat itu dibawa ke ruangan Fraksi Partai Golkar dan dicaci-maki, ditarik-tarik dan bahkan harus menerima perlakukan tidak pantas dari sejumlah pengunjuk rasa.
Diduga tidak kuat menahan serangan, Aziz Angkat terkapar dan kemudian dilarikan ke rumah sakit Gleni Internasional Medan namun nyawanya tidak tertolong.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009