Baghdad (ANTARA News) - Polisi Irak telah menangkap seorang wanita yang mengaku telah merekrut lebih dari 80 wanita pembom bunuhdiri dan telah mengatur puluhan serangan, seorang pejabat senior mengatakan, Selasa.
 
Samira Jassim, 51 tahun, mengaku bahwa ia telah mempersiapkan secara mental wanita-wanita itu untuk operasi syahid, mengutus mereka kepada teroris yang memberikan bahan peledak, dan kemudian membawa para wanita pembom tersebut ke sasaran mereka.

"Kami telah menangkap Samira Jassim, yang dikenal sebagai  "Umi al-Mukminin" atau ibu orang-orang beriman, bertanggungjawab merekrut 80 wanita" pembom bunuhdiri, kata Mayor Jenderal Qasim Atta kepada wartawan di Baghdad, seperti dilaporkan AFP.
        
"Ia mengakui tanggungjawabnya atas tindakan itu, dan ia memastikan 28 upaya telah dilakukan di salah satu markas teroris," kata Atta, tanpa memberikan perincian lebih jauh lagi. 
        
Jassim ditangkap pada 21 Januati. 
        
Kepada wartawan diperlihatkan video pengakuan Jassim, yang mengenakan abaya hitam tradisional, dimana ia menjelaskan bagaimana  mempersiapkan para wanita itu pada kematian, sebelum mengirim mereka ke pelatihan teror di markas gerilyawan. 
        
"Ia mengirim mereka ke teroris, di salah satu lahan pertanian tempat mereka memberi wanita-wanita bunuhdiri itu dengan bom, dan kemudian Samira membawa wanita-wanita itu ke tempat yang menjadi sasaran serangan," kata Atta. 
        
Dua serangan yang diakui Jassim melalui  video itu terjadi di provinsi Diyala yang resah, di Irak tengah, yang dianggap sebagai salah satu tempat paling berbahaya di negara itu. 
       
Al Qaida dan berbagai kelompok gerilyawan lain masih berusaha untuk melancarkan serangan di Diyala, meskipun pada umumnya terjadi penurunan  tingkat kekerasan di tempat lainnya. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009