Medan (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Golkar, HM. Jusuf Kalla, mengirimkan bunga dan mengucapkan turut berdukacita atas meninggalnya H. Abdul Aziz Angkat Ketua DPRD Sumatera Utara di Medan, Selasa.
Pantauan ANTARA, di lokasi kediaman Abdul Azis di.Jalan Eka Rasmi di Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, bunga papan dari Jusuf Kalla yang terpampang di rumah duka itu berukuran besar.
Selain dari HM. Jusuf Kalla yang juga Wakil Presiden, juga tampak karangan bunga dari Ketua DPP Partai Golkar Ali Wongso H Sinaga, Gubernur Sumut H. Syamsul Arifin, Wakil Gubernur Sumut H. Gatot Pujo Nugroho, Ketua KONI Sumut Gus Irawan Pasaribu, Rektor Unimed Prof Syawal Gultom dan banyak lainnya.
Hingga Selasa malam pukul 21.00 WIB, sudah puluhan karangan bunga dari para pejabat, kepala dinas, pimpinan Parpol, maupun pengusaha terpampang di rumah duka.
Diperkirakan hingga Rabu (4/2), bunga papan yang berukuran besar itu akan mencapai ratusan jumlahnya.
Bahkan, akibat membludaknya papan bunga yang berada di pinggir Jalan Ekarasmi atau sekitar lebih kurang 12 Km arah Selatan Kota Medan.
Beberapa warga terpaksa harus memindahkan sejumlah bunga papan dari berbagai jenis dan ukuran itu ke tempat yang masih luang agar tidak sampai menggangu masyarakat yang akan melayat ke rumah duka.
Ketua DPRD Sumut, Abdul Aziz Angkat meninggal dunia setelah menjadi bulan-bulanan dalam aksi unjukrasa anarkis yang dilakukan para pendukung Provinsi Tapanuli (Protap) di gedung dewan, Selasa siang.
Ia sempat dievakuasi petugas dari ruang rapat paripurna DPRD Sumut ketika massa pendukung Protap "menyerbu" ruang rapat paripurna. Pada saat itu tengah berlangsung rapat paripurna dewan dengan agenda pembahasan Ranperda Pengelolaan Keuangan Daerah.
Aziz Angkat yang kemudian diamankan di ruangan Fraksi Partai Golkar terus dikejar dan menjadi bulan-bulanan massa. Di ruangan itu Aziz masih sempat ditarik-tarik dan
bahkan dipukuli massa.
Ia kemudian terkapar tak berdaya dan dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Aziz Angkat yang juga Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut kelahiran 10 Januari 1958 meninggalkan seorang isteri dan empat orang putera.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009