Medan (ANTARA News) - Polda Sumut menangkap empat tokoh pembentukan Provinsi Tapanuli (Protap) terkait unjukrasa anarkis yang dilakukan massa kelompok itu yang menewaskan Ketua DPRD Sumut, Aziz Angkat, Selasa.
"Mereka sudah kita `ambil` (tangkap -red) tadi," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Baharudin Djafar yang dihubungi ANTARA News di Medan, Selasa malam.
Menurut Baharudin, empat tokoh Protap tersebut saat ini sedang menjalani pemeriksaan secara intensif di Mapoltabes Medan.
Namun Baharudin tidak menyebutkan nama empat tokoh Protap itu serta lokasi tempat penangkapannya.
Keterangan yang didapatkan, empat tokoh Protap itu adalah anggota DPRD Sumut, Jhon Eron Lumbangaol, dua mantan anggota DPRD Sumut, GM Chandra Panggabean dan Burhanuddin Rajagukguk serta praktisi hukum, Datumira Simanjuntak, SH.
Jhon Eron Lumbangaol merupakan politisi dari PDI Perjuangan sedangkan GM Chandra Panggabean adalah mantan anggota DPRD Sumut dari Partai Golkar dan Burhanuddin Rajagukguk berasal dari Partai Damai Sejahtera.
Empat tokoh Protap tersebut ditangkap di salah satu hotel yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja Medan.
Sebelumnya, seribuan massa pendukung Protap berunjukrasa di DPRD Sumut dan memasuki ruang sidang utama sambil membawa sebuah peti jenazah untuk menemui wakil rakyat yang sedang melakukan rapat paripurna.
Ketua DPRD Sumut, Aziz Angkat menskor rapat itu dan ia dibawa ke ruangan Fraksi Partai Golkar dan dicaci-maki, ditarik-tarik dan bahkan harus menerima perlakukan tidak pantas dari sejumlah pengunjuk rasa.
Diduga tidak kuat menahan serangan, Aziz Angkat yang juga Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut itu terkapar dan kemudian dilarikan ke rumah sakit Gleni Internasional Medan namun nyawanya tidak tertolong.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
memang dalam perjuangan itu butuh korban..juga dalam demokrasi..tapi kenapa korban yg jelas2 hasil diagnosa dokter karena serangan JANTUNG ko yg di sangka penyebabnya hanya karena demonstrasi...anehhh. hal yg lebih mulia adalah menDOA kan almarhum agar di terima di sisi Nya.
maju terus PROTAP.
Semua perbedaan pendapat bisa diselesaikan di meja perundingan dengan diskusi, sehingga tercapai win-win solution.
Kekerasan dan pemaksaan kehendak tidak akan pernah memberikan kebaikan. Turut berduka atas meninggalnya Bapak Ketua DPRD Sumut.
Pembentukan Provinsi Tapanuli tidak perlu di dengarkan krn itu hanya keingian sedikit orang. saya orang sibolga/Tapanuli Tengah paling menolak Ide bodoh pembentukan Provinsi Tapanuli