Mataram (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Lembar memastikan tidak ada kapal pesiar yang batal berkunjung ke Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, di tengah merebaknya virus Corona di sejumlah negara.
General Manager Pelindo III Cabang Lembar, Baharuddin, di Lombok Barat, Selasa menyebutkan, sebanyak 20 kapal pesiar dengan rata-rata jumlah penumpang 1.500-2.000 orang dijadwalkan berkunjung ke Lombok pada 2020.
"Dari seluruh kapal pesiar yang dijadwalkan berkunjung, belum ada yang membatalkan secara resmi rencana kunjungannya. Memang ada informasi, tapi belum bisa dipastikan," katanya.
Baca juga: Ahli jelaskan alasan COVID-19 lebih cepat tersebar di kapal pesiar
Meskipun virus Corona merebak, kata dia, kunjungan kapal pesiar yang membawa penumpang ribuan orang masih berjalan lancar. Tercatat sudah ada empat kapal yang datang ke Lombok dengan membawa ribuan turis asing dari berbagai negara sejak Januari-Februari 2020.
Ribuan turis asing tersebut tetap diperiksa oleh otoritas di pelabuhan untuk memastikan mereka dalam kondisi sehat. Namun hal itu tidak mengganggu kenyamanan mereka karena proses pemeriksaan sudah sesuai standar.
Pihak yang terlibat dalam proses pemeriksaan, yakni unsur karantina pelabuhan, imigrasi, bea cukai, dan pengelola pelabuhan Lembar.
"Tidak ada proses pemeriksaan yang berlebihan. Masih dalam standar seperti sebelum adanya kasus virus Corona," ujarnya.
Menurut Baharuddin, kunjungan kapal pesiar berdampak terhadap perekonomian masyarakat di Pulau Lombok. Misalnya, dari sisi penyewaan alat transportasi darat untuk mengangkut para penumpang ke berbagai destinasi wisata.
Baca juga: Pemerintah akan evakuasi WNI dari Diamond Princess dan World Dream
Namun, kata dia, ribuan turis asing tersebut tidak bermalam di Pulau Lombok, karena harus melanjutkan perjalanan ke daerah lain di Indonesia.
"Untuk bisa mendapatkan manfaat lebih besar lagi, tentu harus ada inovasi paket wisata yang bisa ditawarkan kepada vendor kapal pesiar sehingga turis yang dibawa mau tinggal lebih lama di Lombok," ucapnya pula.
Pelindo sendiri, kata dia, sudah membangun dermaga Pelabuhan Gili Mas sebagai infrastruktur pendukung sandar kapal pesiar berukuran relatif besar.
Selama ini, kapal pesiar yang datang harus parkir di tengah perairan laut, kemudian menurunkan penumpang ke daratan menggunakan sekoci.
Hal itu disebabkan dermaga Pelindo III di Pelabuhan Lembar tidak memungkinkan bagi kapal berukuran relatif besar untuk menurunkan penumpangnya.
"Pembangunan dermaga Pelabuhan Gili Mas sudah rampung 100 persen dan sudah dioperasikan untuk sandar kapal pesiar sejak 5 November 2019," kata Baharuddin.
Pewarta: Awaludin
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020