Medan (ANTARA News) - Kabar meninggalnya Ketua DPRD Sumut, H Azis Angkat yang menjadi korban tindakan anarkis para pengunjukrasa pendukung pembentukan Provinsi Tapanuli (Protap) membuat Bandara Polonia, Medan dijaga ketat oleh aparat keamanan. Pantauan wartawan di Bandara Polonia, Medan, Selasa, sejak pukul 13.00 WIB aparat keamanan berpakaian sipil dari kepolisian setempat menyebar di terminal keberangkatan internasional dan domestik. Karena sejumlah pimpinan panitia pembentukan Protap yang disebut-sebut bakal berangkat ke luar negeri dari bandara itu baik ke Singapura atau Malaysia pada hari yang sama untuk "mengamankan" diri. Menurut keterangan sumber dari pihak maskapai penerbangan internasional rute Medan-Kualalumpur, mengatakan, salah seorang pimpinan panitia pembentukan Protap berinisial CP telah "mem-booking" tiket pesawat dengan nomor penerbangan MH 861 yang berangkat, Rabu (4/2) pukul 09.00 WIB. Namun, kata sumber yang minta identitasnya dirahasiakan itu, karena sepi penumpang maka nomor penerbang itu dibatalkan sehingga kemungkinan CP dipindahkan ke penerbangan berikutnya pukul 15.00 WIB dengan nomor penerbangan MH 865 dengan rute yang sama. Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Polonia, Dadan Gunawan, mengatakan, pihaknya juga memperketat pengawasan terhadap WNI yang berangkat ke luar negeri sebatas koordinasi kerja yang diminta oleh DPRD Sumut. "DPRD Sumut telah berkoordinasi dengan pihak kami secara lisan dalam mewaspadai orang-orang yang dicurigai berangkat ke luar negeri terkait meninggalnya Ketua DPRD Sumut, H Azis Angkat," ujarnya. Namun, baik kepolisian atau Departemen Hukum dan HAM belum mengeluarkan secara resmi orang-orang yang dicurigai terkait tregedi pemekaran Sumut yang memakan korban jiwa itu, katanya lagi.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009