Sukabumi (ANTARA News) - Isak tangis keluarga mewarnai kedatangan tujuh mahasiswa Universitas Yarsi Jakarta yang dilaporkan hilang akibat tersesat di Gunung Salak-perbatasan Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Selasa, bahkan ada salah satu keluarga yang langsung memeluk anaknya ketika tiba di posko Cimelati, Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
Tujuh mahasiswa tersebut, yakni Sofyan (21), Reza (21), Dimas (18), Tryas Mujahid (22) dan Dika (18), semuanya mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi, serta Henky (22) dari Fakultas Teknik Informatika dan Rezky dari Fakultas Hukum Yarsi. Mereka tiba ke Posko Cimelati sekitar pukul 13.45 WIB.
Orangtua Dimas, Mubari (50) dan Ny Parini (45) langsung memeluk Dimas setelah Dimas turun dari mobil yang ditumpanginya setelah melakukan penjemputan di daerah perkebunan Murbey.
"Kamu gak apa-apa nak? Kamu sehat-sehat saja kan?" ujar kedua orang tuanya sambil memeluk Dimas dengan erat dan meneteskan air mata.
Mubari mengaku bersyukur dengan ditemukannya Dimas dan rekan-rekannya yang lain oleh tim SAR.
"Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT, akhirnya anak saya ditemukan dalam keadaan sehat. Saya juga berterima kasih kepada petugas tim SAR yang berhasil menemukan anak saya," katanya sambil meneteskan air mata.
Ia mengaku, tidak memiliki perasaan apa-apa saat Dimas pamitan kepada dirinya dan ibunya pada Sabtu (31/1) lalu karena Dimas sudah terbiasa naik ke puncak gunung.
"Saya sempat kaget, ada kabar dari media elektronik tentang hilangnya tujuh mahasiswa Yarsi. Bahkan, tadi malam pun saya tidak bisa tidur memikirkan Dimas," katanya yang mengaku datang ke Posko Cimelati pada Selasa pagi.
Sementara ibunda Sofyan, Asmi Nuraini (40) juga terlihat senang melihat anaknya kembali setelah melakukan pendakian di Gunung Salak dengan keadaan sehat-sehat saja.
Menurut Asmi, saat Sofyan pamitan kepada dirinya dan ayahnya, kondisi kesehatan Sofyan kurang baik karena dalam kondisi demam.
"Namun, karena Sofyan sudah terbiasa naik gunung. Saya yakin, Sofyan bisa mengatasi kondisi badannya. Tetapi, saya sempat kaget dengan adanya pemberitaan media tentang hilangnya tujuh mahasiswa Yarsi di Gunung Salak, sehingga saya langsung datang ke Sukabumi," ucapnya.
Para mahasiwa yang dilaporkan hilang dalam pendakian pada Minggu itu ditemukan sekitar pukul 11.17 WIB berada pada titik koordinat 9245.56.61 atau sekitar 1.600 meter dari permukaan laut (mdpl) dalam posisi turun dari puncak oleh tim SAR Rescue Unit I.
Informasi hilangnya mereka berasal dari pesan singkat melalui telepon genggam salah seorang pendaki, Tryas, kepada keluarganya di Jakarta.
Isi SMS tersebut intinya memberitahukan keberadaannya yang sudah mencapai puncak Gunung Salak dengan ketinggian 2.211 mdpl (meter di atas permukaan laut), namun enam orang rekannya belum mencapai puncak dengan kondisi kelelahan dan kekurangan logistik, sehingga meminta bantuan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009