Padang, (ANTARA) - Peluru nyasar merusak serta menembus kaca dan mengagetkan sejumlah pegawai yang tengah beraktivitas di gedung Rektorat Universitas Negeri Padang (UNP) pada Selasa (25/2) sekitar pukul 11.30 WIB

Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Prof Ganefri di Padang, Selasa mengatakan peristiwa seperti ini sudah empat kali terjadi dan tentu meninggalkan beban psikologis bagi pegawai kampus.

Ia mengatakan memang tak ada korban jiwa dari kasus ini namun seluruh karyawan yang ada di sini mengalami trauma akibat kejadian tersebut dan menimbulkan beban psikologis bagi pegawai kampus

Ia meminta Danrem 032 Wirabraja dalam hal ini mengevaluasi keberadaan lapangan tembak yang ada di kawasan Lapai yang berada di dekat kampus tersebut.

"Apakah lapangan itu dievaluasi sedemikian rupa atau memang ditutup," kata dia.

Sementara itu Kabid Humas Polda Sumatera Barat Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan kejadian peluru nyasar memang terjadi di gedung LP2M lantai tiga Kasubag Data dan Informasi UNP Padang

Ia mengatakan dari keterangan saksi mendengar suara letusan tembakan senjata tiga kali dan suara tembakan terakhir datang dari arah Masjid Al Azhar UNP dan masuk ke ruangan.

Sebuah proyektil peluru terlihat di lantai tepat berada di depan meja dan kursi saksi.

Petugas kepolisian datang ke lokasi pukul 13.10 WIB, tim Identifikasi Polresta Padang Brika Doni Kurniawan melakukan olah tempat kejadian perkara peluru nyasar tersebut.

Pihaknya menemukan proyektil peluru berukuran 5,56 mm. Peluru itu langsung diserahkan Kanit Reskrim Polsek Padang Utara Iptu Safwal kepada Intel Korem 032 WBR An. Serka Supriyanto

"Peluru nyasar diduga dari lokasi lapangan tembak Lapai yang sedang melaksanakan latihan menembak," kata dia.

Baca juga: Lindungi korban peluru nyasar, LPSK tunggu proses hukum Polda Sultra

Baca juga: Anggota DPR: Peristiwa peluru nyasar harus ditanggapi proporsional

Baca juga: Puslabfor tegaskan peluru nyasar identik dengan senjata tersangka

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020