Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan ini

Surabaya (ANTARA) - Banjir yang menggenangi Ibu Kota Jakarta diperkirakan menyebabkan sejumlah perjalanan kereta api (KA) terlambat tiba di stasiun Surabaya, Jawa Timur, Selasa.

Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto di Surabaya, Jatim, Selasa mengatakan berdasarkan data hingga pukul 11.45 WIB, KA yang diperkirakan terlambat antara lain Argo Wilis relasi Gambir-Bandung lewat lintas selatan dengan tujuan akhir Surabaya Gubeng

KA Argo Wilis diperkirakan terlambat 25 menit, karena baru berangkat dari Gambir pukul 05.25 WIB, padahal seharusnya pukul 05.00 WIB, sehingga diperkirakan tiba di Gubeng pukul 20.54 WIB.

Baca juga: Sejumlah KA lintas selatan Jawa terlambat akibat banjir

Berikutnya, KA Argo Anggrek relasi Gambir-Surabaya Pasar Turi lintas utara, yang hingga kini belum berangkat dari Stasiun Gambir, padahal seharusnya berangkat jam 08.15 WIB, dan tiba 17.15 WIB.

Kemudian KA Dharmawangsa relasi Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi lintas utara yang diperkirakan terlambat 145 menit, karena baru bisa berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 10.50 WIB padahal seharusnya berangkat pukul 08.25 WIB.

Selanjutnya, KA Gaya Baru Malam Selatan relasi Stasiun Pasar Senen-Surabaya Gubeng lintas selatan yang hingga kini belum berangkat akibat banjir, padahal jadwal keberangkatan seharusnya pukul 10.15 WIB.

Dan terakhir, KA Matarmaja relasi Stasiun Pasar Senen-Stasiun Malang yang juga belum berangkat, padahal seharusnya jadwal harus berangkat pukul 10.30 WIB.

"Akibat keterlambatan ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan ini sebagai dampak banjir di Jakarta pada pagi hari ini," kata Suprapto.

Sementara itu, sesuai aturan di pelayanan di PT KAI, para penumpang KA yang mengalami keterlambatan keberangkatan di atas 3 jam akan diberikan layanan service recovery berupa makanan dan minuman.

Baca juga: Sejumlah KA tujuan Semarang terganggu akibat banjir di Jakarta
Baca juga: KA Bandara berhenti beroperasi sementara karena banjir

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020