Penyakit tersebut masih mungkin dapat teratasi namun jika gagal, jika tidak melakukan sesuatu yang diperlukan, maka ini dapat menjadi di luar kendali dengan dampak dramatis terhadap ekonomi serta kesehatan global,Jenewa (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak negara-negara mencegah epidemi virus corona agar tak menimbulkan krisis dengan "dampak dramatis" terhadap ekonomi global dan kesehatan dunia.
Guterres, yang berbicara kepada media saat kunjungan ke pusat pengelolaan keadaan darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyerukan pendanaan penuh atas permohonan 675 juta dolar AS untuk menutupi seluruh respons mereka selama tiga bulan.
"Seluruh negara - dan ini sekarang menjadi masalah yang berdampak terhadap banyak negara di dunia - seluruh negara harus mempersiapkan segalanya," kata Guterres usai bertemu dengan dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan sejumlah pejabat senior lainnya.
"Penyakit tersebut masih mungkin dapat teratasi namun jika gagal, jika tidak melakukan sesuatu yang diperlukan, maka ini dapat menjadi di luar kendali dengan dampak dramatis terhadap ekonomi serta kesehatan global," kata Guterres.
Permohonan dana WHO sangat penting untuk mendukung pemerintah sekaligus "menghindari penyakit tragis ini" menjadi "mimpi buruk global," katanya.
Guterres, yang menanggapi pertanyaan dari Kantor Berita Xinhua, mengatakan penurunan jumlah kasus baru COVID-19 di China merupakan tren yang bagus, yang ia harapkan dapat dipertahankan.
China melaporkan 77.150 kasus secara keseluruhan dengan 2.592 kematian. Namun, kasus baru terutama di luar pusat wabah di Provinsi Hubei dan Ibu Kota Wuhan, menurun dalam beberapa hari belakangan. Di luar daratan China, wabah virus corona menyebar ke sekitar 29 negara dan wilayah, dengan sekitar puluhan korban meninggal, menurut penghitungan Reuters.
Sumber: Reuters
Baca juga: Sekjen PBB yakin pada upaya China perangi wabah corona
Baca juga: China akan larang dagang dan konsumsi hewan liar cegah COVID-19
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020