Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan membuka Dialog Kesejarahan Indonesia-Malaysia yang dijadwalkan diselenggarakan pada Maret 2009.
Hal itu dikemukakan oleh Juru bicara Kelompok Pakar (Eminent Persons Group/EPG) Indonesia Musni Umar di Jakarta, Senin, seusai bertemu dengan Presiden Yudhoyono.
"Presiden menegaskan akan membuka Dialog Kesejarahan bertema Membangkitkan Memori Kolektif Antara Bangsa. Rencananya akan dilaksanakan pertengahan Maret 2009 di Jakarta," katanya.
Selain mengatakan akan membuka Dialog Kesejarahan, kata Musni, Presiden juga menyampaikan bahwa hasil kerja EPG akan menjadi rujukan dalam membangun hubungan Indonesia-Malaysia terutama yang berkaitan dengan hubungan antar individu atau "people to people", karena dibahas dan dikemukakan oleh para tokoh independen.
"Presiden menerima baik rekomendasi EPG dan meminta Menlu untuk mengundang para Menteri terkait dengan rekomendasi EPG," katanya.
Dalam pertemuan itu Presiden Yudhoyono didampingi Menlu Hassan Wirayuda, Mensesneg Hatta Rajasa, dan Seskab Sudi Silalahi.
Sedangkan EPGB Indonesia terdiri dari Ketua EPG Indonesia mantan wakil Presiden Try Sutrisno dan anggota EPG Indonesia yaitu Quraish Shihab, Des Alwi, Musni Umar, Pudentia dan Wahyuni Bahar.
EPG Indonesia dan Malaysia yang masing-masing beranggotakan tujuh pakar (Indonesia beranggotakan enam orang pasca meninggalnya Ali Alatas) dari masing-masing negara dibentuk pada pertengahan 2008 untuk menyelesaikan permasalahan antara kedua negara dan meningkatkan hubungan baik di antar masyarakat.
Selama beberapa waktu terakhir hubungan masyarakat kedua negara sempat mengalami beberapa gangguan akibat beberapa insiden, antara lain pemukulan wasit Indonesia oleh aparat Malaysia, insiden salah tangkap istri atase pendidikan Indonesia dan klaim sejumlah kesenian tradisional asal Indonesia oleh Malaysia.
Insiden-insiden tersebut sempat menimbulkan aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia. (*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009