Tokyo, Jepang (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan, hubungan bilateral antara Indonesia dengan Jepang bersifat saling menguntungkan dan membutuhkan serta partner menuju kemajuan, karena itu tidak bisa dikatakan Jepang sebagai dewa penolong."Jepang itu merupakan partner kita untuk maju, jadi bukan dewa penolong," kata Wapres Jusuf Kalla saat bertemu dengan masyarakat Indonesai di Tokyo Jepang, Senin.Dalam pertemuan yang dihadiri ratusan masyarakat Indonesia yang tinggal di Jepang tersebut, Wapres menjelaskan bahwa hubungan bilateral antara jepang dan Indonesia selama ini telah terjalin baik. Menurut wapres kondisi riil Jepang saat ini sangat tergantung dengan Indonesia, khususnya dalam pemenuhi energi gas. Karena itu, tambah Wapres kedua negara memiliki saling ketergantungan yang tinggi."Kepada JBIC (Japan Bank for International Cooperation) saya katakan kita ingin saling bantu, karena itu kasih pinjam ke kita (Indonesia) daripada uang hanya didiamkan di Jepang bunganya hanya sekitar 0,5 persen, sementara jika dipinjamkan ke Indonesia kita bayar bunganya 3 persen," kata Wapres.Dalam konteks inilah, Wapres menilai bahwa jika Jepang memberikan pinjaman dana kepada Indonesia bukan sebagai dewa penolong merupakan partner yang saling menguntungkan. Wapres mengucapkan terima kasih jika memang Jepang benar-benar mau memberikannya.Dalam dialog dengan masyarakat Indonesia, wapres menjelaskan kondisi perekonomian dalam negeri yang lebih baik jika dibandingkan dengan jepang. wapres menyebutkan dari seluruh negara di Asia, Indonesia merupakan negara yang paling kecil penurunan pertumbuhannya akibat dampak krisis global."Indonesia merupakan satu-satunya negara di di Asia yang penurunan pertumbuhannya paling kecil dan paling aman," kata Wapes.Karena itu, Wapres optimis di masa mendatang Indonesia akan bisa lebih baik lagi dengan usaha keras semua pihak. Wapres dalam kesempatan itu juga mengajak masyarakat Indonesia di Jepang untuk terus meningkatkan kualitasnya dan tetap optimis bahwa Indonesia masa depan akan lebih baik lagi.Neraca perdangangan antara Indonesia dengan jepang selam tujuh tahun terakhir (2000-2007) selalu menunjukkan surplus bagi Indonesia. Surplus tahun 2006 sebesar US$16,6 miliar naik secara signifikan dari tahun 2005 yang sebesar US$11,6 miliar (mengalami kenaikan sebesar US$5miliar). (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009