London (ANTARA) - Saham-saham Inggris anjlok pada penutupan perdagangan Senin (24/2/2020) dengan kerugian meluas, menyeret indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London merosot 3,34 persen atau 247,09 poin, menjadi 7.156,83.
Dari 100 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks FTSE 100 sebagian besar berakhir di posisi merah dengan kerugian yang signifikan, hanya tiga saham perusahaan yang mencatat kenaikan.
Baca juga: Bursa saham Inggris ditutup melemah, Indeks FTSE 100 turun 0,44 persen
EasyJet, maskapai penerbangan Inggris berbiaya rendah, adalah pemain terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan nilai sahamnya terjun 16,67 persen.
Disusul oleh saham TUI AG, kelompok pariwisata terintegrasi berbasis di Jerman, yang tergelincir 9,80 persen; serta International Consolidated Airlines Group, sebuah perusahaan induk maskapai multinasional Anglo-Spanyol, jatuh 9,15 persen
Baca juga: Saham Inggris berakhir lebih rendah, indeks FTSE 100 turun 0,27 persen
Sementara itu, Pearson, sebuah perusahaan penerbitan dan pendidikan multinasional Inggris, terangkat 3,24 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham perusahaan distribusi dan alih daya multinasional Inggris Bunzl yang meningkat 2,69 persen dan perusahaan pertambangan logam mulia Polymetal International menguat 0,07 persen.
Baca juga: Saham Inggris berakhir menguat, indeks FTSE 100 naik 1,02 persen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020