Makassar (ANTARA News) - Tiga pesawat jet tempur Sukhoi seri SU-30MK2 resmi diserahkan Pemerintah Rusia ke Pemerintah Indonesia, melengkapi empat unit Sukhoi seri SU-30MK dan SU-27SK yang telah dioperasikan TNI Angkatan Udara (AU) sejak 2003.
Penyerahan ditandai dengan penyerahan log book pesawat secara simbolis.oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov mewakili pemerintah Rusia dan FSUE "Rosoboronexport kepada Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (Dephan) Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin mewakili pemerintah Indonesia, di depan Gedung Galaktika Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Makassar, Senin.
Selanjutnya, tiga pesawat tersebut diserahkan Irjen TNI Mayjen TNI Lilik S Sumaryo yang kemudian menyerahkannya kepada Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wa Kasau) Marsekal Madya TNI Wardjoko.
Sebelum diserahkan, tiga pesawat jet tempur Sukhoi SU-30MK2 yang tiba secara bertahap pada 26 Desember 2008 dan 17 Januari 2009 itu, telah menjalani uji terbang oleh pilot Rusia di Lanud Sultan Hasanuddin.
Dengan kehadiran tiga unit Sukhoi itu, kini TNI AU memiliki tujuh pesawat yang memiliki julukan flanker tersebut. Tiga unit lainnya, yakni jenis SU-27SKM akan tiba pertengahan 2009 dan 2010.
Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono dalam sambutannya yang dibacakan Sekjen Dephan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, kedatangan tiga unit pesawat Sukhoi ini dapat meningkatkan peran dan tugas TNI, khususnya TNI AU untuk mempertahankan dan menjaga kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia.
"Karena itu, saya berharap agar pesawat ini dapat dioptimalkan pengoperasionalannya, termasuk pemeliharaan dan perawatannya," katanya.
Juwono mengatakan, penempatan skadron udara Sukhoi di Makassar berdasarkan pertimbangan taktis dan strategis.
Pesawat tempur Sukhoi tersebut menggantikan peran pesawat A-4 Skyhawk dan berbasis di Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hassanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009