Takalar, Sulsel (ANTARA News) - Bencana banjir yang melanda Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) tidak terelakkan setelah meluapnya air sungai Pappa, Kecamatan Patallassang.
Meluapnya air sungai ini dikarenakan hujan yang mengguyur Kabupaten Takalar dan sekitarnya dalam empat hari berturut-turut dan menyebabkan pemukiman penduduk yang berada di dua Kecamatan yakni Kecamatan Pattallassang dan Kecamatan Polong Bangkeng Selatan (Polsel) jadi banjir, di Takalar, Minggu.
Akibat dari banjir tersebut sejumlah kantor pemerintahan dan fasilitas umum (fasum) lainnya seperti, kantor kelurahan, kecamatan, puskesmas, sekolah dan kantor kepolisian juga mengalami banjir setinggi satu hingga dua meter.
Selain merendam pemukiman penduduk, banjir juga menggenangi ruas-ruas jalan Kabupaten Takalar sehingga menyebabkan kondisi arus lalu lintas menjadi macet total.
Adapun fasilitas negara yang tergenang banjir, yakni Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Polongbangkeng Selatan (Polsel), Masjid di masing-masing Kelurahan, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Takalar di Keluarahan Pappa.
Puluhan Sekolah Dasar (SD) di masing-masing Kelurahan, Rumah Sakit (RS) Padjongan Daeng Ngalle yang berada di Kota Takalar, serta Kantor Polisi Sektor (Polsek) Polongbangkeng Selatan (Polsel). Ratusan hektare sawah milik warga juga ikut tergenang.
Para warga yang rumahnya terendam lebih memilih untuk mengungsi di rumah kerabatnya karena tingginya air yang menggenangi rumah mereka.
"Untuk sememtara saya lebih memilih untuk mengungsi di rumah kerabat karena tingginya air yang merendam rumah kami," kata Syamsuddin (48) warga Kelurahan Patene.
Banjir di Takalar ini juga telah menelan Satu korban jiwa, Ancha,17, warga Kelurahan Pabundukan Kecamatan Polsel. Korban tewas akibat terseret arus banjir, Jumat (30/1) sekitar pukul 15.00 WITA. Jasad korban baru ditemukan tim SAR setelah melakukan pemcariaan sekitar 20 jam.
Seorang warga di Lingkungan Bonto Mangape Kelurahan Pabundukan Kecamatan Polsel, Daeng Lawu, mengatakan banjir yang melanda Dua Kelurahan dan Satu Desa di Dua Kecamatan ini, setiap tahun terjadi apabila musim hujan tiba.
"Kalau setiap tahun seperti ini kan kasihan warga. Untuk itu, warga sangat mengharapkan adanya bantuan dari Pemkab dan Pusat agar banjir tidak lagi terjadi," harapnya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009