Medan (ANTARA News) - Master Nasional (MN) Johanes Simbolon (41) peraih medali emas catur "klasik perorangan" di PON XVII di Kaltim, 2008 mengakui, ia benar- benar merasa kecewa akibat tidak lulus dalam seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS).
"Saya merasa terpukul berat karena gagal menjadi PNS, padahal sejak dulu bercita-cita bisa diterima menjadi pegawai di Dinas Pemuda dan Olahraga," kata Simbolon ketika dihubungi di Medan, Minggu.
Hal tersebut dikatakannya ketika diminta komentarnya mengenai hasil seleksi CPNS pada bulan Desember 2008.
Sebanyak 37 atlet Sumut yang mengikuti seleksi CPNS itu, hanya delapan orang yang dinyatakan lulus. Selebihnya gagal.
Simbolon mengatakan, hati siapa yang tidak hancur setelah mengetahui hasil dari seleksi CPNS periode 2008 itu, ternyata namanya tidak ikut sebagai peserta yang lulus.
Padahal, ia benar-benar berharap pada seleksi CPNS tersebut, bisa berhasil.Namun kenyataanya justru pil pahit yang dialaminya alias gagal.
"Ya, begitu lah nasib. Kepada siapa lagi saya harus minta tolong. Hanya itu lah harapan satu-satunya untuk dapat meringankan beban keluarganya," ujar dia.
Lebih jauh Simbolon menjelaskan, selama ini, dia mendapat hadiah uang setelah memenangi pertandingan catur di berbagai event yang diikuti.
"Hasil dari catur itu juga tidak akan menjamin masa depan dan untuk menghidupi anak dan keluarganya. Maka dia mencoba untuk ikut seleksi CPNS tersebut," katanya.
Adhyaksa Dault akan jadi tumpuan harapannya
Menurut Simbolon, dia berminat ikut test CPNS itu, setelah adanya pernyataan Menpora Adhyaksa Dault, akan memperhatikan atlet-atlet yang berprestasi dan peraih medali emas.
Syarat-syarat khusus bagi atlet yang ingin menjadi CPNS itu seperti memperoleh medali emas di PON, medali perak di SEA Games dan medali perunggu di Olimpiade.
Namun, setelah dia memenuhi persyaratan dimaksud dan mengikuti seleksi, ternyata gagal.
"Sampai sekarang saya juga tidak tahu apa penyebab kegagalannya, padahal lembaran pertanyaan tersebut bisa dijawab dengan baik. Apakah karena faktor usia saya yang sudah lewat, ini akan saya tanyakan nantinya ke Kantor Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga," kata Simbolon.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
bila perlu ke negara yang memperkerjakan dengan nafkah yang baik.