Denny JA: Pilpres 2009 Diharapkan Tidak Seperti Pilgub Jatim 2008

Jakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengharapkan agar kasus pemilihan gubernur (pilgub) Jatim tidak menjadi preseden buruk untuk pemilihan presiden (pilpres) 2009.

"Apa jadinya Indonesia jika adanya putaran ketiga atau pemilihan ulang pemilu pilpres seperti Jatim. Biaya sosial dan politiknya akan besar sekali. Secara hukum putaran ketiga pilpres mungkin terjadi akibat yurisprudensi keputusan Mahkamah Konstitusi (MK)," katanya dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.

Menurut Denny, jika â??putaran ketigaâ?? terjadi dalam pilpres nanti dikhawatirkan, akan terbuka kondisi rawan, yang mungkin solusinya tidak sedamai kasus Jatim saat ini.

"Oleh Karena itu KPU, MK dan pihak berkepentingan sudah harus mengantisipasi hal ini sejak dini," katanya dalam acara silaturahmi di kantornya, menyambut pengumuman KPUD Jatim yang mengesahkan perhitungan akhir kemenangan pasangan Karsa (Soekarwo - Saifullah Yusuf) sebagai gubernur/wagub Jatim.

Denny menjelaskan, kemenangan pasangan Soekarwo â?? Saifullah Yusuf melalui putaran ketiga memiliki tiga arti tersendiri bagi dirinya dan LSI (LSI), yakni pilgub Jatim adalah pilkada provinsi yang terakhir, terbesar dari sisi jumlah pemilih dan terlama karena harus ada putaran ketiga berupa pencoblosan ulang.

"LSI berasyukur mampu membantu dalam kemenangan bagai pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf sehiungga menjadi penutup program pilkada yang sudah digelutinya sejak 2005," katanya.

Selain itu, kemenangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf membuatnya memecahkan rekornya sendiri (rekor MURI). Dua bulan lalu, ia menerima rekor Indonesia (MURI) memenangkan 14 gubernur dalam satu musim pilkada. Dengan menangkannya Soekarwo, kini rekor itu ia pecahkan menjadi kemenangan gubernur yang ke-15.

"Kemenangan Soekarwo juga menguatkan saya ke rekor dunia, karena belum pernah terjadi dalam sejarah konsultan politik dunia, seorang konsultan memenangkan lebih dari 45% gubernur sebuah Negara (15 dari 33 propinsi) dalam satu musim pemilihan. Jika tercatat sebagai rekor dunia, niscaya Indonesia akan menjadi perhatian dunia dimana dalam dalam era transisi demokrasi, Indonesia membuat rekor kemenangan konsultan politik tertinggi," demikian Denny JA.(*)