Untuk tahap awal, kami mengekspor satu kontainer bambu ke Turki, melalui Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara. Ke depan, kami akan upayakan mengekspornya melalui pelabuhan di Aceh.

Banda Aceh (ANTARA) - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Aceh bekerja sama dengan pengusaha Malaysia asal Aceh mulai mengekspor bambu ke Turki.

"Untuk tahap awal, kami mengekspor satu kontainer bambu ke Turki, melalui Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara. Ke depan, kami akan upayakan mengekspornya melalui pelabuhan di Aceh," kata Muhammad Iqbal, pelaku UMKM, di Banda Aceh, Senin.

Muhammad Iqbal menyebutkan dirinya bekerja sama dengan seorang pengusaha bunga dan dekorasi dari Malaysia, Safrina Ilyas, yang merupakan warga Aceh asal Sawang, Aceh Utara.

Baca juga: Kemenlu ajak pengusaha manfaatkan pasar ekspor Amerika dan Eropa

Menurut Muhammad Iqbal, ekspor bambu tersebut merupakan yang perdana. Di Turki, sudah ada pembeli yang menunggu. Selain di Turki, bambu Aceh tersebut diupayakan dipasarkan di Eropa.

"Ke depan, tidak hanya bambu yang diekspor, tetapi juga komoditas lainnya seperti pinang, kopi, dan lainnya. Kami upayakan pelabuhan ekspornya dari Aceh, terutama Pelabuhan Krueng Geukueh, Kota Lhokseumawe," kata Muhammad Iqbal.

Menyangkut dengan perizinan, Muhammad Iqbal mengatakan pihaknya tidak mendapat hambatan. Proses perizinan ekspos mendapat atensi dari bea cukai maupun karantina.

"Kami berharap dengan adanya ekspor bambu tersebut akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Apalagi di Aceh banyak tanaman bambu, belum memberi nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat," kata Muhammad Iqbal.

Safrina Ilyas, pengusaha Malaysia asal Aceh, mengatakan dirinya sudah dihubungi pembeli bambu di Turki. Bambu tersebut bahan baku dekorasi termasuk perabotan rumah tangga.

"Bambu Aceh tidak kalah kualitasnya dari Tiongkok yang merupakan pemasok bambu dunia. Ke depan, kami tidak hanya mengekspor ke Turki, tetapi juga negara-negara lain di Timur Tengah," kata Safrina.

Baca juga: Presiden Jokowi lepas ekspor rayon dari Pelalawan ke Turki

Menurut wanita alumni IAIN Ar Raniry tersebut, di Aceh banyak tanaman bambu. Namun, keberadaannya belum memberi nilai ekonomi bagi masyarakat Aceh. Dengan adanya ekspor bambu tersebut, diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Aceh memiliki banyak komoditas ekspor. Tidak hanya bambu, tetapi juga pinang, dan lainnya. Ekspor bambu ini untuk membuka hubungan dagang langsung UMKM di Aceh ke luar negeri," kata Safrina Ilyas.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020