Garut (ANTARA News) - Tokoh nasional yang juga Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Prof.Dr.H.Amin Rais berpendapat sudah saatnya dan bahkan kebutuhan mendesak adanya kebijakan yang mulai mengurangi porsi monopolisi asing di Indonesia.

"Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani menukik ke pokok permasalahan perekonomian bangsa ini yang terlalu kuat monopoli asing dan menjadikan melemahnya pundamental perekonomian bangsa," ucapnya kepada ANTARA disela-sela  jalan sehat Milad ke-99 Muhammadiyah Kabupaten Garut, Minggu.

Mantan Ketua MPR yang juga pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengaku tertawa geli sendiri menyaksikan perang opini diantara para tokoh yang disebut-sebut sebagai Capres mendatang dan hanya berkutat pada soal turun naik harga bahan bakar minyak (BBM) dan soal sembako murah.

Harusnya perang  opini lebih fokus pada persoalan besar dan mendasar bagi perbaikan perekonomian masyarakat dan bangsa Indonesia. "Calon pemimpin bangsa harus berani menukik pada persoalan besar, jangan hanya berkutat soal 'yoyo'  dan 'gasing' saja," ucapnya.

Padahal tahun 2009 yang juga bersamaan pelaksanaan Pemilu merupakan tahun penentu keputusan bagi perjalanan bangsa kedepan. "Perang opini dari para calon pemimpin itu juga bisa kontra-produktif menjadikan masyarakat berprilaku dan mental feodal," kata Amin Rais yang mengaku masih pikir-pikir apakah ikut maju pada Pemilu Pilpres mendatang.

Amin Rais yang dikenal luas sebagai tokoh penggerak Muhammadiyah tampak larut dalam suasana kebersamaan sekitar 20 ribu warga yang ambil bagian pada gerak jalan sehat lima kilemeter (km) dalam rangka Milad ke-99 Muhammadiyah Tingkat Kabupaten Garut.  (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009