"Harus ada perubahan cara pandang. Selama ini memang pelaku UMKM takut naik kelas karena khawatir dengan pajak. Kami akan terus melakukan pelatihan wirausaha agar mereka naik kelas," kata Teten Masduki, dalam sambutannya pada acara pembukaan kolaborasi untuk Koperasi Keren dan UMKM Naik Kelas, di Yogyakarta, Senin.
Teten menyampaikan bahwa salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo adalah Pembangunan Sumber Daya Manusia.
“Kata kunci SDM tangguh, unggul, berkualitas akan meningkatkan daya saing, dan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berperadaban tinggi dan menjadi negara maju dan ini sejalan dengan cita-cita kemerdekaan yaitu membangun masyarakat Indonesia yang sejahtera adil dan makmur,” katanya.
Baca juga: Menkop dan UKM berharap UMKM naik kelas miliki produk berkelas
Turut hadir pada acara tersebut, mewakili Gubernur D.I Yogyakarta yaitu Asisten Gubernur Bidang Perekonomian, Bupati Sleman, hadir juga Putri Indahsari Tanjung (Staf Khusus Presiden), Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Fiki Satari, Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM, Ir. Arif Rahman Hakim, didampingi Asisten Deputi Pengembangan Kewirausahaan Nasrun, serta Asdep Standarisasi dan Sertifikasi SDM KUMKM Endang Prihantini.
Lebih lanjut Teten menyatakan pihaknya akan menggelar lebih banyak pendidikan/pelatihan SDM KUMKM terutama untuk Kewirausahaan/Vocational khususnya bagi destinasi wisata super prioritas (Bali baru), seperti sekarang di Sleman dan sekitarnya sebagai penyanggah wisata Borobudur.
“Masa kita kalah terus dengan negara-negara tetangga, dengan bonus demografi usia produktif kita harus jadi pemenang di ASEAN,” kata Teten.
Pada Kesempatan yang sama Deputi Bidang SDM Ir. Arif Rahman Hakim dalam laporannya menyebutkan bahwa target jumlah wirausaha yang mendapatkan pelatihan pada 2020 sebanyak 57.700 orang, meningkatkan Rasio Kewirausahaan dari 3,47 persen menjadi 3,64 persen, dan Rasio Wirausaha berbasis peluang menjadi 10,30 persen yang akan dikerjakan bersama-sama dengan lintas kementerian/lembaga.
Baca juga: Teten ingin pelaku usaha mikro manfaatkan Mekaar agar naik kelas
Teten juga memperkenalkan Putri Indahsari Tanjung, Staf Khusus Presiden, yang tampil sebagai motivator agar UMKM di Sleman dan sekitarnya naik kelas.
Ia juga menyampaikan Strategi Nasional (STRANAS) Pengembangan KUMKM dilaksanakan melalui 3 pilar yaitu, Peningkatan Kapasitas Usaha, Mendorong Lembaga Keuangan Ramah Bagi KUMKM, serta meningkatkan Koordinasi Lintas Sektor Untuk Mendukung Ekosistem KUMKM.
Dari 3 pilar ini akan dijabarkan melalui 6 Strategi yaitu, Perluasan Akses Pasar, Meningkatkan Daya Saing, Pengembangan Kewirausahaan, Akselerasi Pembiayaan dan Investasi, Kemudahan dan Kesempatan Berusaha, dan Koordinasi Lintas Sektor.
Di tempat yang sama, Putri Tanjung menyatakan bahwa untuk jadi pengusaha, semua membutuhkan proses.
"Awal mulainya harus ada dorongan usaha. Dorongan bisa apapun bentuknya, karena pengusaha adalah orang yang bisa melihat peluang atau menciptakan peluang," tuturnya.
Menurutnya, pengusaha harus mau bertransformasi dan mampu beradaptasi dengan pola pikir yang juga harus berubah.
“Pengusaha harus mau beradaptasi, berkolaborasi, mau berubah, tahu hitung-hitungan dan terus belajar," kata Putri Tanjung.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020