Pembangunan tempat Melasti ini merupakan bentuk kepedulian Pelindo III kepada masyarakat

Jakarta (ANTARA) - PT Pelindo III (Persero) meresmikan tempat upacara Melasti di kawasan Pelabuhan Benoa, Bali, untuk digunakan kegiatan keagamaan atau upacara adat masyarakat setempat dan sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.

"Pembangunan tempat Melasti ini merupakan bentuk kepedulian Pelindo III kepada masyarakat. Pelindo III terus berupaya untuk hadir tidak hanya dalam meningkatkan perekonomian Bali, namun juga bisa hadir dalam berbagai kebutuhan sosial masyarakat Bali. Semoga dengan kami sediakan lokasi Melasti ini, warga desa adat sekitar khususnya warga Desa Pedungan bisa lebih hikmat dalam menjalankan ibadah," kata Direktur Utama Pelindo III Doso Agung dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Baca juga: Kementerian BUMN revitalisasi Pelabuhan Benoa kembangkan pariwisata

Bertempat di area Melasti kawasan Pelabuhan Benoa, Bali, Doso Agung bersama Gubernur Bali Wayan Koster meresmikan area upacara dengan dihadiri ribuan warga desa adat Bali.

Dikatakan Doso, kehadiran perseroan di Pelabuhan Benoa, Bali, dalam berbagai kegiatan ekonomi, terus diperkokoh dengan penguatan adat dan budaya masyarakat setempat, termasuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjalankan ibadah keagamaan maupun upacara adat.

Hal itu diwujudkan Pelindo III dengan membangun tempat upacara Melasti bagi umat Hindu di wilayah Pedungan, Bali.

Pembangunan tempat Melasti ini, katanya, merupakan bentuk kepedulian Pelindo III kepada masyarakat.

Pelindo III terus berupaya untuk hadir tidak hanya dalam meningkatkan perekonomian Bali namun juga bisa hadir dalam berbagai kebutuhan sosial masyarakat Bali.

"Pembangunan area Melasti bagi warga desa adat menjadi bagian rencana pengembangan kawasan Pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub. Pelindo III telah membangun area peribadatan seluas kurang lebih 1,1 hektare yang terdiri dari area parkir dan area suci atau area sembahyang," katanya.

Lebih lanjut, Doso menyampaikan bahwa Pelabuhan Benoa baru akan mengakomodasi kemajuan teknologi dengan pembangunan yang berpedoman pada “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yang dicanangkan Gubernur untuk menuju Bali Era Baru. Kalimat tersebut memiliki arti menjaga kesucian dan keharmonisan Bali beserta isinya.

Wayan Koster mengatakan dengan membangun area Melasti tersebut, pemerintah provinsi berharap masyarakat Bali bersama dengan pemerintah setempat bisa terus bersinergi dengan Pelindo III guna memajukan wilayah Bali.

Gubernur juga mengajak masyarakat Bali untuk mendukung pembangunan Pelabuhan Benoa yang telah didesain dengan berpedoman pada “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali Era Baru.

Pembangunan dan penataan Pelabuhan Benoa terintegrasi utuh, sehingga nantinya akan menjadi pelabuhan berkelas dunia, yang perancangannya telah disetujui oleh 10 kementerian pada tanggal 13-14 Februari 2020.

Wayan Koster mengatakan, bersama Direktur Utama Pelindo III menyusun dan merancang kawasan ini menjadi bagian pengembangan Pelabuhan Benoa sebagai pelabuhan terindah di dunia nantinya.

"Karena pembangunan ini tidak hanya untuk sarana ibadah, namun juga akan berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah Denpasar. Jadi ini untuk kepentingan bersama, baik masyarakat, pemerintah daerah, dan Pelindo III,” kata I Wayan Koster.

Baca juga: Kemenhub beri kewenangan pandu kepada Pelindo III di tiga selat
Baca juga: Erick: Pembangunan Benoa Maritime Tourism Hub kerja konkret BUMN

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020