Cirebon (ANTARA) - Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang berasal dari Desa Kalisari, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Jumaroh ternyata tidak dibuang oleh majikannya, namun dia melarikan diri karena banyak pikiran dan saat ini sudah berada di rumahnya.
"Jumaroh saat ini sudah pulang ke rumahnya yang berada di Cirebon," kata Sekretaris Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Cirebon Abdul Rokhman di Cirebon, Minggu.
Menurut dia, Jumaroh tiba di rumahnya yang berada di Desa Kalisari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, pada Sabtu (22/2) setelah sebelumnya berada di KJRI Johor Bahru, Malaysia.
Rohman mengatakan dari keterangan yang dihimpun SBMI Cabang Cirebon, ternyata Jumaroh tidak dibuang oleh majikannya, namun yang bersangkutan pergi tanpa memberikan kabar.
Baca juga: Selama bekerja, TKW Cirebon yang dibuang majikan tidak digaji
"Ternyata dari keterangan yang kami dapat, Jumaroh bukan dibuang, tapi dia pergi tanpa memberitahu kepada sang majikan. Hal itu terbukti dari dokumen bahwa majikan telah melaporkan ke pihak kepolisian setempat," ujarnya.
Jumaroh pergi tanpa pamit ke majikannya, disebabkan yang bersangkutan sudah tidak betah lagi dan beberapa kali juga sudah minta pulang, namun tidak diizinkan.
"Jumaroh minta dipulangkan beberapa kali, karena sudah tidak betah, tapi majikan tidak merespon akhirnya dia pergi," katanya.
Sebelumnya diberitakan Tenaga Kerja Wanita Indonesia (TKW) berasal dari Desa Kalisari Jumaroh yang bekerja di Malaysia dibuang oleh majikannya dan saat ditemukan dalam kondisi depresi.
Menurut informasi yang diperoleh SBMI Cabang Cirebon, TKW bernama Jumaroh saat ditemukan sedang sendirian dan tidak tahu akan kemana.
Setelah ditanya lebih detail oleh sesama TKW, Jumaroh hanya mengingat nama dan alamat orang tuanya yang berada di Cirebon. Karena pada saat ditemukan Jumroh tidak membawa identitas apa pun.
"Tapi ternyata informasi itu tidak benar, karena dari keterangan yang sudah dapat dipertanggungjawabkan, ternyata Jumaroh pergi dari majikannya tanpa izin," katanya.
Baca juga: TKW asal Cirebon dibuang majikan di Malaysia
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020