"Hasil pemeriksaan sementara, gejala untuk corona, hasilnya negatif. Pasien rawat jalan dan kontrol tiga hari lagi," kata Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD dr Murjani Sampit dr Yudha Herlambang di Sampit, Minggu.
Informasi didapat, warga yang dicurigai terpapar COVID-19 tersebut adalah seorang perempuan. Dia dicurigai karena menderita demam dan gejala mirip penyakit mematikan tersebut.
Perempuan itu baru saja tiba di Tanah Air setelah menjalankan ibadah umrah. Hal inilah yang membuat perempuan yang tidak disebutkan identitasnya itu dinilai perlu diperiksa lebih lanjut.
Baca juga: RSUD Murjani Sampit siap tangani pasien suspect virus corona
Saat tiba di Bandara Haji Asan Sampit menumpang pesawat dari Jakarta, perempuan itu diperiksa petugas. Dengan mengenakan masker, perempuan tersebut kemudian dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit untuk menjalani pemeriksaan.
Rumah sakit ini memang sudah menyiapkan ruang isolasi untuk mengantisipasi kemungkinan adanya pasien suspect COVID-19. Apalagi, Sampit termasuk satu dari 19 daerah yang ditetapkan pemerintah pusat sebagai daerah rawan masuknya virus COVID-19.
Pemeriksaan terhadap warga tersebut dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hasilnya, pihak rumah sakit menyatakan warga tersebut negatif virus COVID-19.
"Sementara begitu," kata Yudha seraya menegaskan bahwa warga tersebut akan kembali diperiksa pada tiga hari nanti untuk memastikan kondisinya.
RSUD dr Murjani Sampit sudah mempersiapkan diri menangani penderita COVID-19 jika sampai penyakit itu masuk ke Kotawaringin Timur. Berbagai persiapan pun sudah dilakukan mengantisipasi masuknya virus yang awalnya mewabah di kota Wuhan, China dan kini sudah menyebar puluhan negara di dunia.
Yudha meyakinkan bahwa fasilitas, peralatan dan personel sudah disiapkan untuk menangani 'suspect' COVID-19. Namun kewaspadaan memang harus ditingkatkan, apalagi kini penyakit ini menjadi perhatian serius masyarakat internasional.
Untuk mengantisipasi masuknya virus corona, RSUD dr Murjani Sampit berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Klas III Sampit.
Pada Rabu (29/1) lalu bahkan rumah sakit ini melakukan simulasi penanganan pasien suspect COVID-19. Tujuannya untuk memantapkan kesiapan peralatan dan tenaga medis untuk menanganinya.
"Kalau ada pasien 'suspect' yang dirujuk ke sini akan kami tegakkan diagnosanya. Kita lihat seperti apa kondisinya dulu. Kalau bisa kita tangani di sini, kita tangani di sini, tidak harus dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya," demikian dr Yudha.
Baca juga: Perlukah orang sehat pakai masker demi cegah corona?
Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020