angin kencang bergerak dari arah timur laut
Gunungsitoli (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Binaka meminta warga Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara waspada terhadap potensi angin kencang yang setiap saat bisa saja melanda daerah itu.
"Kita mengimbau masyarakat berhati hati jika berada dekat pohon atau di dalam rumah rapuh," imbau pegawai BMKG Stasiun Meteorologi Binaka, Bobi T Yudha, di Gunungsitoli, Minggu.
Menurut dia, angin kencang yang terjadi dalam beberapa hari ini di Kota Gunungsitoli akibat pertemuan massa udara dari arah utara serta timur.
Baca juga: Puluhan rumah warga Gunungsitoli rusak akibat puting beliung
Baca juga: BPBD Jakarta keluarkan peringatan dini hujan dan angin kencang
Sehingga pertemuan massa udara dari arah utara serta timur tersebut mengakibatkan angin kencang, dan bisa juga diakibatkan awan-awan hujan.
"Beberapa hari ini angin kencang bergerak dari arah timur laut, kepada masyarakat kita minta agar berhati hati jika berada di bawah pohon atau rumah yang mulai rapuh," ujarnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gunungsitoli melalui akun facebook-nya memberitahu terjadi fenomena angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Kepulauan Nias.
Baca juga: Angin kencang landa Pontianak, dua korban dirawat tertimpa dahan
Baca juga: AP II pastikan angin kencang tidak ganggu operasional penerbangan
Berdasarkan data, kecepatan angin bisa mencapai 05-30 knot atau 10-60 km/jam dan terjadi diiringi dengan cuaca cerah.
Hasil analisa menunjukkan bahwa fenomena angin kencang dan cuaca cerah tersebut karena adanya pergerakan angin dari arah timur laut yang bergerak ke pusat tekanan rendah di Samudera Hindia.
Selain itu angin kencang di Kepulauan Nias menurut BPBD Kota Gunungsitoli dapat disebabkan oleh konvergensi lokal atau pertemuan dua massa udara (akibat suhu muka laut yang hangat) sehingga berpotensi membentuk angin kencang di sekitarnya lalu menyebar ke lapisan atmosfer di atasnya.
BPBD Kota Gunungsitoli mengimbau masyarakat tetap tenang, berusaha tetap berdiam di rumah, jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak, tidak perlu panik namun tetap waspada dan siaga.
Baca juga: Langkisau robohkan rumah di Desa Cimrutu Cilacap
Baca juga: Puluhan pohon tumbang di DIY akibat hujan dan angin kencang
Baca juga: Angin kencang masih melanda di sejumlah kecamatan di Jember
Pewarta: Juraidi dan Irwanto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020