"Metoda yang dilakukan harus dengan cara yang terbuka dan disesuaikan dengan perkembangan zaman," kata Bamsoet dalam acara "Riding Kebangsaan" di Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu.
Dia menegaskan bahwa Pancasila adalah harga mati, harus sering kita diskusikan diikuti dengan implementasi, dan Pancasila harus terus digelorakan diikuti dengan peneladanan.
Dia mengatakan, Empat Pilar MPR RI yang terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah warisan para pendiri bangsa yang harus dipahami dan diimplementasikan dalam berbagai dimensi strategis kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Pelaksanaan tugas Pemasyarakatan Empat Pilar MPR RI telah dilakukan oleh MPR melalui berbagai metode, antara lain melalui penyelenggaraan Seminar Nasional, Focus Group Discussion (FGD), Training of Trainers (ToT), ceramah dan diskusi kebangsaan, outbond, kemah bela negara," ujarnya.
Menurut dia, pentingnya pembangunan karakter bangsa, MPR selalu senantiasa memikirkan dan melaksanakan inovasi melalui metoda-metoda baru dalam pemasyarakatan Empat Pilar MPR RI agar dapat berjalan dengan lebih efektif dan optimal.
Bamsoet mengatakan, penyelenggaraan kegiatan pemasyarakatan Empat Pilar MPR RI bagi komunitas Bikers melalui Lomba Cerdas Cermat atau Riding Kebangsaan ini adalah salah satu bentuk perwujudan komitmen MPR RI untuk memperkaya metode dan memperluas jangkauan sosialisasi.
"Meskipun penyelenggaranya adalah komunitas motor besar, namun peserta kegiatan ini adalah klub-klub motor dari berbagai kelas (cc). Ini adalah cerminan dan wujud kebersamaan yang kita bangun dalam semangat persaudaraan," ujarnya.
Dia meyakini penyelenggaraan Lomba Cerdas Cermat Empat Pilar MPR RI antar Bikers ini akan menjadi media pembelajaran dan media sosialisasi yang sangat efektif untuk memberikan pemahaman secara utuh dan menyeluruh mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Hadir dalam acara Riding Kebangsaan tersebut antara lain Wakil Presiden Ma'ruf Amin, para Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Arsul Sani, Fadel Muhammad, Zulkifli Hasan, Ketua DPR RI Puan Maharani, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin, dan Jaksa Agung ST. Burhanuddin.
Baca juga: PGRI katakan pendidikan moral Pancasila perlu dihidupkan kembali
Baca juga: Rektor IAIN Palangkaraya: Pancasila diilhami oleh nilai-nilai agama
Baca juga: Kepala BPIP tegaskan agama dan Pancasila tidak bertentangan
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020