Pamekasan (ANTARA) - Banjir akibat luapan sungai di Kota Pamekasan, Jawa Timur, Minggu pagi kian meluas dari sebelumnya hanya satu kelurahan, kini menjadi tiga kelurahan.

"Selain di Kelurahan Jungcangcang, kelurahan lainnya di Kecamatan Kota Pamekasan yang juga tergenang banjir adalah Kelurahan Patemon dan Parteker," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Akmalul Firdaus.

Ribuan rumah warga di tiga kelurahan ini tergenang banjir, termasuk dua lembaga pendidikan, yakni SDN Jungcangcang dan SMP Negeri 1 Pamekasan.

Baca juga: Banjir genangi perkampungan warga di Pamekasan

Di Kelurahan Jungcangcang, ketinggian genangan banjir mencapai pinggang orang dewasa, sedangkan di Kelurahan Parteker dan Kelurahan Patemon antara 30 hingga 60 Cm.

Sebagian warga telah diungsikan oleh petugas ke tempat yang lebih aman dengan menggunakan perahu karet.

Wakil Bupati Pamekasan Raja'e meninjau secara langsung lokasi banjir di Kelurahan Jungcangcang Pamekasan dan meminta agar para korban terdampak banjir didata dengan benar.

"Tolong perhatikan warga lanjut usia, anak-anak yang kaum perempuan dalam proses evakuasi," ucap wabup.

Orang nomor 2 di lingkungan Pemkab Pamekasan ini juga menginstruksikan kepada pihak siaga, bergerak cepat membantu para korban dan terus melakukan koordinasi dengan semua pihak.

Hingga pukul 05.30 WIB, belum ada tanda-tanda banjir akan surut, bahkan jalan protokol di Jalan Trunojoyo, Pamekasan juga tergenang banjir.

Selain di Kota Pamekasan, banjir akibat luapan sungai setelah Pamekasan diguyur hujan selama sekitar enam jam lebih pada Sabtu (22/2), banjir juga terjadi di Desa Lemper, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.

" Di sini ketinggian genangan banjir sudah mencapai 70 cm," kata warga setempat Junaidi melalui saluran telepon Minggu pagi.

Baca juga: Banjir dan tanah longsor melanda Pamekasan di awal 2020
Baca juga: Pemkab Pamekasan keruk aliran sungai untuk antisipasi banjir

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020