Selepas pertemuan yang dilangsungkan antara Abraham, Badan Tim Nasional dan Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Indonesia (PP Perbasi) pada Sabtu diumumkan bahwa sang pemain diberi peringatan dan hukuman kerja sosial sekali sebulan hingga 31 Desember 2020.
Hal itu diumumkan dalam jumpa pers yang dihadiri Abraham, Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih dan manajer timnas putra Fareza Maulana Tamrela di Mahaka Square, Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Abraham dicoret Perbasi karena "sikap tidak elok"
Dengan keputusan terkini itu, maka Abraham berpeluang untuk kembali memperkuat tim besutan Rajko Toroman ketika menjamu Filipina dalam lanjutan kualifikasi Piala FIBA Asia 2021 Grup A, Minggu (23/2).
Danny berharap kontroversi yang meliputi Abraham segera berakhir dan sang pemain beserta rekan-rekannya bisa kembali fokus untuk berjuang mengantarkan Indonesia ke putaran final Piala FIBA Asia 2021.
"Sekarang kita kembali fokus untuk mengharumkan Indonesia," kata Danny dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Sebelumnya, Abraham dicoret dari timnas sebagaimana disampaikan oleh sang manajer dalam keterangan resmi Jumat (21/2) kemarin.
Namun, Fareza mengakui kapasitas menghukum ada di tangan PP Perbasi dan bukan timnas sehingga mereka melaporkannya kepada federasi olahraga bola keranjang tersebut.
"Manajemen Timnas tidak dalam kapasitas memberikan hukuman kepada pemain, maka kami melaporkannya ke Perbasi," kata pria yang akrab disapa Mocha tersebut.
"Jika pun ada sanksi itu wewenang PP Perbasi, bukan timnas," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Abraham kembali menyampaikan permintaan maaf atas sikap yang diperlihatkannya tersebut, sebagaimana sudah ia lakukan melalui akun instagram pribadinya @abrahamdg_ kemarin.
"Saya menyesali semua itu," kata pemain yang tampil cukup gemilang dalam kekalahan kontra Korsel tersebut.
Baca juga: Indonesia awali kualifikasi FIBA Asia telan kekalahan kontra Korsel
PP Perbasi mengeluarkan keputusan resmi melalui SK No. 006/PP/II/2020 tentang Pelanggaran Etika Pemain Tim Nasional Bola Basket Putra Abraham Damar Grahita.
Berikut adalah empat keputusan resmi yang tercantum dalam SK tersebut:
1. Menyatakan dengan sah dan meyakinkan bahwa Abraham Damar Grahita telah melakukan pelanggaran etika dan sikap sebagai pemain yang sedang membela Tim Nasional di kejuaraan dengan skala internasional.
2. Menjatuhkan hukuman percobaan terhadap Abraham Damar Grahita sampai dengan 31 Desember 202, apabila yang bersangkutan mengulangi hal yang serupa dan/atau menyerupai kejadian yang sama maka PP Perbasi akan meninjau ulang Surat Keputusan ini dan akan menjatuhkan sanksi yang lebih berat.
3. Memerintahkan Abraham Damar Grahita untuk melakukan bakti sosial sebanyak 1 (satu) kali dalam satu bulan sampai masa hukuman selesai.
4. Bahwa Abraham Damar Grahita dapat membela Tim Nasional kembali pada pertandingan selanjutnya.
Baca juga: Kalah dari Korsel, Menpora optimistis peluang Indonesia di Piala Asia
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020