"Harus ada investigasi mendalam, tetap harus diselidiki tuntas," katanya saat meninjau posko SAR Gabungan di Wonokerto, Turi, Sleman, Sabtu.
Dia menilai sekolah telah melakukan keteledoran karena menyelenggarakan kegiatan di luar sekolah tanpa memperhitungkan keamanan dan keselamatan siswa.
"Ya ini konyol, kegiatan di luar sekolah dilakukan di tempat dan waktu yang tidak tepat," katanya.
Menteri Sosial juga mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan santunan kepada ahli waris siswa SMPN 1 Turi yang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.
"Untuk ahli waris korban meninggal akan kami berikan santunan Rp15 juta per orang, kemudian untuk biaya pengobatan korban yang terluka juga akan kami berikan," kata Juliari, yang selama di Sleman juga meninjau lokasi kecelakaan di Dam Sungai Lembah Sempor.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman, kecelakaan terjadi pada 249 siswa SMPN 1 Turi yang mengikuti kegiatan susur Sungai Sempor pada Jumat (21/2). Kecelakaan tersebut mengakibatkan sembilan siswa meninggal dunia dan 23 siswa terluka. Selain itu ada satu siswa yang belum ditemukan.
Baca juga:
Pemerintah akan santuni keluarga siswa SMPN 1 Turi yang meninggal
Bupati Sleman hentikan sementara kegiatan luar sekolah
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020