"Sampai saat ini Tim SAR gabungan masih berusaha mencari korban yang belum ditemukan. Sampai pagi ini belum ada informasi perkembangan. Kami akan tunggu sampai siang, jika belum ketemu, maka kami akan minta bantuan Pasukan Katak," kata Bupati Sleman Sri Purnomo usai menyampaikan pengarahan kepada para kepala sekolah menengah pertama/madrasah ibtidaiah di Sleman, Sabtu.
Pemerintah Kabupaten Sleman, menurut dia, memutuskan meminta bantuan Pasukan Katak setelah mempertimbangkan kemungkinan adanya palung-palung yang dalam di aliran Sungai Sempor.
"Kami sangat berharap seluruh korban dapat ditemukan," katanya.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, ada 249 siswa SMPN 1 Turi yang mengalami kecelakaan dalam kegiatan susur sungai di Sungai Sempor pada Jumat (21/2).
"Terkonfirmasi selamat 216 siswa, terkonfirmasi luka-luka 23 siswa, meninggal dunia tujuh siswa, dan yang belum ditemukan tiga siswa," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan.
Ia mengatakan bahwa tujuh siswa yang meninggal dunia semuanya sudah diidentifikasi dan jenazahnya sudah diserahkan kepada keluarga.
Siswa yang terluka dua di antaranya menjalani rawat inap di Puskesmas Turi dan 21 lainnya menjalani rawat jalan.
Tim SAR gabungan masih berupaya mencari tiga siswa yang belum ditemukan di enam titik pantau.
Baca juga:
BPBD Sleman: Tujuh siswa SMPN 1 Turi meninggal dunia teridentifikasi
Pemerintah minta sekolah utamakan keselamatan siswa
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020