Sleman (ANTARA) - Pemerintah meminta sekolah mengutamakan keamanan dan keselamatan dalam menyelenggarakan kegiatan menyusul kecelakaan yang menimpa 257 siswa SMN 1 Turi saat melakukan kegiatan susur sungai di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (21/2).
"Kami sangat berduka dengan peristiwa yang menimpa siswa-siswa SMPN 1 Turi, untuk selanjutnya kami minta sekolah untuk meningkatkan perhatian dan kesadaran atas keselamatan anak-anak kita," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ainun Naim dalam pertemuan dengan para kepala sekolah menengah pertama dan madrasah ibtidaiah di Sleman, Sabtu.
Ia menekankan pentingnya sekolah menerapkan kehati-hatian dan memperhatikan peta risiko bencana di wilayah sekitar saat menyelenggarakan kegiatan untuk siswa.
"Seperti yang baru kita alami, adanya arus air yang deras, kemudian kita kenal gunung api, dan angin kencang," katanya.
Ainun juga menyarankan pengurus sekolah memasang rambu-rambu keselamatan di lingkungan sekolah.
"Termasuk kalau ada pohon tinggi, lihat pengaturan sekitar sekolah soal keselamatan siswa," katanya.
"Hendaknya peristiwa ini menyadarkan kita, mungkin juga kaitannya jumlah siswa yang ikut aktivitas sesuai jumlah pembina. Juga pentingnya melibatkan ahli-ahli terkait," ia menambahkan.
Kecelakaan pada Jumat (21/2) terjadi pada 257 siswa SMPN 1 Turi saat menyusuri Kali Sempor di Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, dalam rangkaian kegiatan Pramuka. Kemalangan itu menyebabkan setidaknya tujuh siswa meninggal dunia dan sejumlah siswa terluka.
Baca juga:
BPBD Sleman: Tujuh siswa SMPN 1 Turi meninggal dunia teridentifikasi
PMI DIY terjunkan 104 personel bantu pencarian siswa SMPN Turi yang hanyut
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020