Masih ada 21 data yang perlu kami sinkronisasi dengan pemerintah daerah
Jakarta (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat masih tersisa 21 orang di Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta yang belum terdaftar Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kartu Indonesia Sehat (KIS).
"Masih ada 21 data yang perlu kami sinkronisasi dengan pemerintah daerah terkait data kependudukan," kata Kepala BPJS Kesehatan cabang Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Shanti Lestari di Jakarta, Jumat.
Santi menyatakan angka itu sangat kecil dari sekitar 28 ribu penduduk di Kepulauan Seribu.
Dia meyakini di tahun 2020 ini, semua penduduk di Kepulauan Seribu telah terdaftar di JKN KIS.
Baca juga: Pertamina bayar kompensasi tumpahan minyak di Kepulauan Seribu
Santi menyatakan kepesertaan JKN KIS yakni 80 persen merupakan Penerima Bantuan Iuaran (PBI) APBD, sisanya PBI APBN dan peserta mandiri.
Dia memastikan pemegang kartu JKN KIS dapat mengakses fasilitas kesehatan baik di Puskesmas maupun Rumah Sakit Umum Daerah.
Sementara itu, Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad mengatakan segera berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk menyelesaikan sinkronisasi data tersebut.
"Kita akan memastikan nomor induk kependudukan (NIK), biasanya ada yang data ganda," jelas Husein.
Baca juga: Bupati Kepulauan Seribu imbau masyarakat tidak BAB sembarangan
Husein menyatakan jumlah yang belum terdaftar itu tidak banyak dikarenakan persoalan data saja.
Dia memastikan di 2020 semua warga Kepulauan Seribu menjadi peserta JKN KIS.
Pewarta: Fauzi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020