Seoul (ANTARA) - Para pejabat Korea Selatan pada Jumat menetapkan dua kota sebagai "zona perawatan khusus" sementara militernya membatasi pergerakan tentara di pangkalan dalam upaya mencegah penyebaran virus corona setelah jumlah penderitanya melonjak baru-baru ini.
Negara itu melaporkan ada 52 kasus baru virus corona sehingga jumlah total penderita virus itu di seluruh Korea menjadi 156, mayoritas berada di Daegu.
Daegu adalah kota terbesar keempat Korea dengan penduduk sejumlah 2,5 juta jiwa.
Gedung-gedung pusat perbelanjaan, restoran dan jalanan di Daegu terlihat sepi sementara wali kota menyebut wabah itu sebagai "krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya".
Dari penghitungan nasional, 111 pasien berasal dari Daegu atau daerah di sekitarnya. Menurut hasil penelusuran, sebagian besar pasien memiliki kaitan dengan seorang wanita berusia 61 tahun yang menghadiri sebuah gereja. Otoritas kesehatan menggambarkan keterkaitan itu sebagai "penyebaran yang begitu luas".
Hingga Jumat, lebih dari 400 anggota gereja memperlihatkan gejala mengidap virus tersebut kendati tes masih berlangsung, kata Wali Kota Daegu Kwon Young-jin saat memberikan pemaparan.
Ia mengatakan kota itu akan melarang penyelenggaraan semua pertemuan massal. Ia juga kembali meminta masyarakat untuk tetap tinggal di rumah.
Wabah corona telah menimbulkan kekhawatiran karena masih banyak pertanyaan penting yang belum terjawab menyangkut virus baru itu. Virus itu dapat menyebabkan pneumonia, yang dalam beberapa kasus telah menyebabkan orang meninggal.
Pemerintah akan menetapkan Daegu dan wilayah di dekatnya, Kabupaten Cheongdo, sebagai "zona perawatan khusus", kata Perdana Menteri Chung Sye-kyun dalam pertemuan para pejabat tinggi pemerintah di Seoul, Jumat.
Banyak pasien awal Korea Selatan sudah sembuh, meskipun negara itu pada Kamis melaporkan kematian pertama akibat virus
"Sangat penting untuk menemukan mereka yang pernah melakukan kontak dengan orang-orang yang tertular dan mengobati orang-orang yang didiagnosis sesegera mungkin," kata Chung. "Kami akan secara proaktif memberikan berbagai bantuan yang diperlukan, termasuk tempat tidur, personel, dan peralatan."
Pemerintah juga berencana mengirimkan staf medis militer serta menyediakan fasilitas isolasi sementara, katanya.
Setelah beberapa anggota militer pada Kamis dinyatakan positif terkena virus tersebut, Menteri Pertahanan Jeong Kyeong-doo memutuskan melarang semua prajurit untuk pergi, meninggalkan barak mereka dan menerima tamu.
Beberapa pengecualian akan diberikan dalam keadaan darurat keluarga atau bagi tentara-tentara yang sudah menyelesaikan masa dinas militer mereka, kata kementerian itu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Presiden Korsel minta ekonomi dipulihkan dari wabah corona
Baca juga: Warga China ikut dievakuasi ke Korea Selatan dari Wuhan
Baca juga: Imbas virus corona, Renault tutup pabrik di Korea
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020