Jakarta (ANTARA) - Jaringan Begawai Nusantara yang diisi para pekerja festival berbasis warga akan kembali menggelar 13 festival pada pada tahun ini yang diisi berbagai komunitas dari berbagai tempat di Indonesia.
"Sebanyak 13 festival kebudayaan yang diselenggarakan oleh berbagai komunitas di Indonesia yang tergabung dalam Jaringan Begawai Nusantara, pada tahun 2020 ini, berencana menggelar kembali berbagai festival kebudayaan," kata Direktur Yayasan Umar Kayam, Kusen Alipahadi, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Kusen mengatakan 13 festival itu diluncurkan dalam tajuk Lakbok Ngaliwet di Dusun Kedungjarian, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pada Sabtu (22/2). Dia mencontohkan beberapa festival itu seperti Dayak Pitap dan Festival Rungkuk Meratus di Kalimantan.
Baca juga: Komunitas Sarkem Pentaskan Esai Umar Kayam
Forum peluncuran festival, kata dia, akan menghadirkan beberapa narasumber di antaranya Marojahan Andrian Manalu dari Begawai Nusantara, Heru Hikayat (Indonesiana) dan Budi Kurnia (Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis).
Ia mengatakan terdapat acara pendukung untuk memeriahkan festival seperti peluncuran buku, pertunjukan, diskusi serta pemutaran video Festival Jaringan Begawai Nusantara.
"Bersamaan dengan acara peluncuran festival kebudayaan secara bersama-sama oleh para pegiat festival, kami juga akan meluncurkan buku tentang festival berbasis warga yang telah diselenggarakan oleh ragam komunitas di Indonesia," katanya.
Menurut Kusen, buku yang akan diluncurkan dalam kegiatan Lakbok Ngliwet adalah buku dengan berjudul "Berkunjung ke Rumah Sendiri" yang diterbitkan Yayasan Umar Kayam dan Jaringan Begawai Nusantara.
"Buku ini bercerita tentang perjalanan Jaringan Begawai Nusantara dan sejumlah festival berbasis warga yang telah terselenggara dalam beberapa tahun terakhir ini. Buku ini akan dibedah oleh Kepala Desa Sidaharja dan Didon Nurdani seorang seniman Ciamis. Diskusi buku ini dimoderatori oleh Tendi Nugraha dari Nonoman Galuh," katanya.
Baca juga: Para seniman buat karya kolektif untuk Festival Tao Silalahi
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020