Figur yang masuk dalam jajaran direksi dan komisaris, semua ada background dan tak menyalahi aturan

Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa penunjukkan komisaris dan direksi di sejumlah BUMN merupakan figur yang sesuai dengan bidangnya.

"Figur yang masuk dalam jajaran direksi dan komisaris, semua ada background dan tak menyalahi aturan," ujar Erick Thohir dalam bincang-bincang dengan media, di Jakarta, Jumat.

Ia mengemukakan figur yang menduduki jabatan penting di BUMN juga tidak menjabat di salah satu DPP Partai di Indonesia.

"Misalnya Arif Budimanta, dia tak masuk DPP dan bekerja membantu kita. Yang tidak boleh itu kalau menjabat DPP di partai. Jadi bukan sesuatu yang kita langgar. Yang mesti kita lihat banyak figur yang support bersih-bersih BUMN. Karena itu tak mungkin figur Chandra Hamzah, Agus Martowardojo, Chatib Basri mau gabung" kata Erick Thohir.

Ia menambahkan setiap jabatan tentu akan terus terjadi perubahan. Ada yang habis masa kerjanya maupun tidak sesuai dengan strategi.

Maka itu, ia meminta kepada jajaran direksi dan komisaris BUMN untuk melaksanakan setiap kebijakan pemerintah dan menjalankan Key Performance Indicator (KPI).

"Mohon kepada direksi dan komisaris, kerja saja yang benar, kita percaya dan minta tolong ada legacy dan KPI yang harus dijalankan bersama," kata Erick Thohir.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan rencananya untuk membangun talent pool atau wadah pencarian calon pegawai yang memiliki kompetensi, sehingga para pegawai di BUMN merupakan orang-orang yang bisa dipertanggungjawabkan integritas dan kompetensinya.

"Kenapa talent pool cuma di Bank Mandiri, kan musti disebar. Salah satunya tugas Agus Martowardojo nanti membangun talent pool di BNI. Kita coba supaya ada talent pool dari BUMN lain. Masa dari 142, cuma satu BUMN, kalau bisa 10-15 BUMN," ucap Erick Thohir.

Baca juga: Erick Thohir sebut Agus Marto akan bawa BNI naik kelas

Baca juga: Erick Thohir petakan BUMN berkinerja tak maksimal untuk dilikuidasi


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020