Secara teknis, kapal milik TNI AL tersebut akan bertemu dengan Kapal Pesiar Dream World di perairan internasional di dekat Pulau Bintan. Namun, kapal tidak akan langsung berpapasan melainkan para WNI turun menggunakan sekoci.

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia merencanakan penjemputan Warga Negara Indonesia yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) di kapal pesiar Dream World yang diduga terpapar virus corona dengan menggunakan kapal milik TNI Angkatan Laut (AL).

"Rencana pemerintah dalam melindungi WNI yaitu menjemput mereka menggunakan kapal TNI AL," kata Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr Achmad Yurianto di Jakarta, Jumat.

Secara teknis, kapal milik TNI AL tersebut akan bertemu dengan Kapal Pesiar Dream World di perairan internasional di dekat Pulau Bintan. Namun, kapal tidak akan langsung berpapasan melainkan para WNI turun menggunakan sekoci.
Baca juga: Presiden segera putuskan opsi pemulangan WNI di kapal pesiar Jepang

"Tapi tidak menempel. Mereka turun pakai sekoci kemudian bergerak ke kapal TNI," kata dia.

Dikatakan, sebelumnya kapal pesiar Dream World tersebut menurunkan seluruh penumpang di Hong Kong. Selepas itu, kapal berbendera Malaysia itu langsung berlayar tanpa penumpang, namun masih ada sekitar 1.104 ABK.

"Dari jumlah ABK tersebut sekitar 270 an orang merupakan WNI," katanya.

Ia mengatakan pada waktu seluruh penumpang sudah turun, otoritas Hong Kong langsung melakukan pemeriksaan kepada seluruh awak kapal menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan semuanya negatif.
Baca juga: Jepang siap bantu jika Indonesia berencana pulangkan 78 warganya

Namun, beberapa hari setelah penumpang turun dari kepal tersebut salah seorang dari mereka diketahui atau dilaporkan positif terserang virus corona.

"Pada saat pemeriksaan kapal sudah berlayar lagi tanpa penumpang arah ke Malaysia," ujar dia.

Setelah ada informasi satu orang penumpang positif corona, maka semua negara menolak Kapal Pesiar Dream World untuk bersandar. Posisi terakhir kapal tersebut meminta izin untuk besandar di wilayah Bintan tapi pemerintah Indonesia menolak.

"Sekarang kapal itu berada di perairan internasional dekat Bintan," kata dia.
Baca juga: WNI terinfeksi corona di Diamond Princess bertambah jadi empat orang

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020