Pada usia 19 tahun, Haaland menjadi pemain remaja kedua yang mencetak sepuluh gol atau lebih di Liga Champions setelah dua golnya membantu Dortmund mengalahkan Paris Saint-Germain (PSG) pada Rabu.
Setelah debutnya di Dortmund pada Januari, penyerang timnas Norwegia tersebut telah mencetak 11 gol dari tujuh penampilan pertamanya untuk klub barunya.
Baca juga: Dwigol Haaland bawa Dortmund tundukkan PSG
Haaland memiliki masa depan cerah di sepak bola dan ia mengaku ingin meniru atau melampaui catatan karier yang sang ayah.
“Ayah saya telah menjadi panutan besar bagi saya. Saya selalu berkata pada diri sendiri bahwa saya ingin menjadi pemain sepak bola profesional di level tinggi, dan itulah yang saya katakan sepanjang hidup saya," ujar Haaland kepada Bundesliga yang dilansir Goal pada Jumat (21/2).
"Berusaha menjadi lebih baik darinya juga merupakan target dan ia sudah tampil 34 pertandingan untuk timnas Norwegia, dan bermain lebih dari 200 pertandingan di Liga Premier Inggris."
Baca juga: Jadi pemain terbaik saat lawan PSG, Haaland masih ingin raih lebih
Menurut Haaland, performanya brilian di Dortmund adalah hasil kerja keras dan bantuan rekan setim yang membantu beradaptasi di lingkungan baru.
“Saya sudah berada di sini sebulan, tetapi ketika rekan setim saya sangat bagus, kadang-kadang pekerjaan menjadi mudah, saya bisa menciptakan peluang karena mereka bermain sangat bagus,” ujar Haaland.
Dortmund sebelumnya telah mengungkap bahwa suporter mereka adalah salah satu alasan Haaland memutuskan datang ke Jerman dan menolak tawaran dari Manchester United.
"Ketika saya bermain untuk pertama kalinya dari bangku cadangan, saya mendengar seluruh stadion bernyanyi, itu fantastis," katanya.
"Rasanya seperti mimpi bermain di hadapan 80.000 orang."
Baca juga: Agen Erling Haaland kecam Manchester United
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020