Jakarta (ANTARA) - Barito Putera harus segera menemukan skema alternatif jelang bergulirnya Liga 1 Indonesia mengingat sepeninggal Bayu Pradana dan Rizky Pora yang mengikuti pemusatan latihan bersama timnas, lini tengah mereka belum bisa memuaskan pelatih.
Dalam laga uji coba melawan tim kasta ketiga Persetala Tanah Laut pada Rabu (19/2), tim besutan Djadjang Nurdjaman itu memang menang 2-0. Namun Djadjang menilai kehilangan pemain berdampak pada skema permainan.
"Kami menurunkan komposisi yang berbeda karena ada tiga pemain kita yang dipanggil timnas, sehingga harus mencari alternatif lain," kata Djadjang dilansir dalam laman resmi klub di Jakarta, Kamis.
"Terlihat memang lini tengah kita yang ditinggal Bayu Pradana dan Rizky Pora, belum maksimal," kata dia menambahkan.
Baca juga: Barito Putera kontrak 25 pemain, sebagian besar pemain muda
Ketika melawan Persetala, Djanur memainkan pemain muda Ferdiyansyah dan M. Firly. Tetapi keduanya belum bisa memenuhi keinginan dari pelatih.
Berdasarkan catatannya, para pemain tengah termasuk lini belakang nampak terburu-buru kala melakukan serangan, sehingga bola selalu mudah dipatahkan para pemain lawan.
"Kebetulan juga tim lawan bermain bagus dan memberikan perlawanan sehingga kita agak sulit mendapatkan peluang di babak pertama. Terlihat sekali lini tengah dan belakang kita terburu-buru," kata dia.
Hasil uji coba itu akan menjadi gambaran Djanur untuk mencari dan menerapkan pola alternatif, apalagi kontestan Liga 1 secara kualitas permainan akan jauh lebih baik dibanding Persetala.
Barito akan kembali menggelar satu laga uji coba terakhir melawan Arema FC sebelum bersiap-siap memasuki kompetisi Liga 1 Indonesia pada akhir Februari ini.
Baca juga: Barito Putera siap arungi Liga 1 meski kalah dalam laga persahabatan
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020