Jakarta (ANTARA) - Area belakang panggung pagelaran busana adalah lokasi di mana seluruh keajaiban terjadi, bagaimana para remaja canggung disulap menjadi model yang mewujudkan visi dari merek-merek mewah. Kendati demikian belakang panggung tidak pernah terlihat bahkan selalu ditutupi.
Oleh sebab itu perancang busana untuk label mewah Gucci, Alessandro Michele, membawa penonton ke belakang layar panggung pagelaran busana, sambil memperlihatkan koleksi-koleksi terbarunya dalam ajang pekan mode Milan (Milan Fashion Week) 2020, pada Rabu waktu setempat.
Para tamu memasuki markas besar Gucci yang berlokasi di pinggiran Milan melalui area belakang panggung, berjalan melewati meja-meja tempat penata rambut dan tata rias berseragam bekerja merias para model.
Ketika para penonton sudah duduk di kursi yang telah disediakan, para model berparade ke panggung yang menyerupai komidi putar dengan jubah dan sandal mereka.
Lagu berjudul "Bolero" karya komposer asal Perancis, Ravel, mulai mengalun ketika panggung berputar itu mengeluarkan asap dan pagelaran busana yang menyerupai tontonan teater itu pun dimulai.
Pertunjukkan ini memperlihatkan para model bersiap-siap di antara rak pakaian di panggung, dibantu para asisten yang membantu mereka mengenakan koleksi Gucci untuk Musim Gugur/Dingin 2020. Setelah selesai, para model kemudian berpura-pura menjadi manekin di atas panggung berputar yang menyerupai etalase toko itu, memamerkan busana mewah milik Gucci.
“Saya memutuskan untuk mengungkap apa yang terjadi di balik panggung. Semoga keajaiban tangan-tangan terampil orang-orang ini tampak dan keluar dari bayang-bayang,” ungkap Michele dalam buku acara.
"Fesyen bukan sekedar garmen atau pakaian, namun juga ada cerita di dalamnya. Fesyen adalah mekanisme yang memiliki ritual di dalamnya, ada sesuatu yang sakral di situ," tambah Michele.
Michele yang menjadi Direktur Kreatif Gucci sejak 2015, menawarkan koleksi gaun bergaya Victoria dan setelah bernuansa era 1970-an seperti celana panjang yang melebar di bagian bawah (flared trousers).
Tampilan yang menonjol pada musim ini adalah gaun dengan rok lebar, gaun bergaya Tudor yang ditata dengan tali pengikat dan manset leher berkilau tinggi, serta gaun beludru hitam dengan kerah Puritan.
Ada nuansa anak-anak di arena permainan komidi putar dalam pagelaran ini. Model yang mengenakan gaun lurus pendek berwarna kuning dengan kerah Peter-Pan, dipadu dengan kaus kaki tinggi sampai di atas lutut.
Michele mengatakan dia banyak memikirkan masa kecilnya sebagai inspirasi untuk koleksi Gucci kali ini. Bagaimana gaya anak-anak pada era tahun 1970-an berpakaian.
Busana dengan aneka warna cerah seperti hijau, kuning dan biru cerah tampak kontras dengan warna abu-abu musim gugur dan cokelat.
Aksesoris seperti rantai panjang dengan liontin salib, serta hiasan kepala dalam berbagai bentuk menjadi fitur dominan pada koleksi Gucci kali ini.
"Salib terkait dengan sifat busana yang ritualistik ketika menghadiri peragaan busana, ada simbol kepemilikan, kesetiaan terhadap sesuatu," kata Michele.
Saat pertunjukan berakhir, para penata pakaian berseragam mengganti model-model di belakang layar kaca, menerima tepuk tangan meriah dari penonton.
Baca juga: Spike Lee pakai tuksedo Kobe Bryant
Baca juga: Jiwa polos anak-anak jadi inspirasi Gucci
Baca juga: Mirip tempat peluru, gelang kaki Gucci dikecam warganet
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020