Selain mendapat penghargaan, Corey juga berkesempatan mengisi simposium yang digelar PTR pekan ini, sebagaimana diumumkan dalam akun Twitter @ptrtennis, Kamis.
Akun itu menuliskan, "Ayah dan pelatih Coco yang sensasional, Corey Gauff, dinobatkan sebagai pelatih terbaik PTR tahun ini dalam agenda penobatan penghargaan kami! Selamat Corey dan terima kasih telah berbicara di simposium!."
Corey telah melatih putrinya sejak karir di tingkat junior hingga masa peralihannya yang spektakuler pada tingkat tur WTA selama satu tahun terakhir. Tahun lalu Coco menempati peringkat 579 dunia, namun setelah hanya memainkan enam turnamen profesional dengan hasil yang fenomenal telah membuat kiprahnya meroket dan menduduki peringkat 51 dunia pekan ini.
Perjalanan Coco di WTA dimulai di Miami pada Maret 2019 ketika mencetak kemenangan imbang utama pertamanya atas sesama remaja Amerika dan pasangan gandanya Catherine McNally. Dia juga lolos ke putaran keempat Wimbledon sebagai wildcard.
Baca juga: Coco Gauff berurai air mata tersingkir dari Australia Open
Pada ajang Grand Slam ini, ia lolos dari putaran pertama setelah mengalahkan juara lima kali Venus Williams, serta melalui putaran ketiga dengan mengalahkan Polona Hercog setelah mengalami kekalahan set awal.
Permainannya yang memukau di turnamen itu melambungkan namanya menjadi bintang tenis baru yang diidolakan para "Gauffmania".
Sepak terjangnya terakhir adalah pada Australia Open 2020, petenis berusia 15 tahun ini menyingkirkan juara bertahan Naomi Osaka dalam babak ketiga.
Sepanjang ledakan karir ini, Coco rajin memuji Corey atas pelatihannya yang secara tepat bisa memberikan masukan strategi permainan yang cocok saat di lapangan.
"Dia memberiku saran yang terbaik. Meski kadang dia tidak benar-benar memberi tahu cara bermain yang tepat tapi dia selalu meminta saya tetap tenang dan tetap fokus," kata Coco menceritakan ayahnya.
Baca juga: Coco Gauff singkirkan juara bertahan Naomi Osaka di Australia Open
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020