“Pada 2019 kita meluncurkan Foldable Phone, oleh karena itu kita ingin berinovasi teknologi yang canggih, desain baru dan pengalaman baru dalam menggunakan handphone dengan Galaxy Z Flip,” ujar Samsung Mobile Product Manager Samsung Electronics Indonesia, Verry Octavianus Wijaya.
Hadir dalam pilihan warna mirror black dan mirror purple, Samsung Galaxy berukuran cukup besar 6,7 inci saat dibuka, lebih besar dari Galaxy S10+ yang memiliki ukuran 6,4 inci ataupun Note 10+ 6,8 inci.
Layar luas tersebut, menurut Product Marketing Samsung Electronics Indonesia, Taufiq Furqan, disesuaikan dengan kebutuhan pengguna saat ini yang membutuhkan perangkat pintar tidak hanya untuk berkomunikasi tetapi juga menonton video, bahkan membuat konten.
Meski memiliki layar besar, Galaxy Z Flip tetap nyaman saat dipegang, sementara saat ditutup perangkat tersebut berbentuk ringkas persegi berukuran 73,6mm, yang pas dengan genggaman tangan, dan pas dengan saku kemeja.
Baca juga: Samsung targetkan pengiriman 2,5 juta Galaxy Z Flip tahun ini
Baca juga: Galaxy Z Flip Joker & Harley Quinn bisa dipesan sebelum dirilis
(Hands-on Samsung Galaxy Z Flip dalam acara “Exclusive Galaxy Z Flip Preview” di Jakarta, Kamis (20/2/2020).).
Berbeda dari pendahulunya, ponsel lipat Galaxy Fold, Galaxy Z Flip mengusung teknologi baru Freestop Hinge yang memungkinkan perangkat untuk dibuka dengan posisi 90 derajat, layaknya sebuah laptop.
Teknologi tersebut didukung dengan layar Infinity Flex Display dengan Ultra Thin Glass (UTG) yang membuat Galaxy Z Flip dapat ditekuk. Selain layar utama, perangkat tersebut juga dibekali layar berukuran 1,1 inci di bagian cover depan.
Dalam kondisi tertutup, cover display pada Galaxy Z Flip dapat menampilkan berbagai notifikasi yang dibutuhkan, mulai dari informasi tanggal, waktu, status baterai, panggilan dan pesan yang masuk, bahkan sebagai viewfinder ketika pengguna melakukan selfie.
Tidak hanya desain perangkat secara fisik, Galaxy Z Flip juga hadir dengan antarmuka baru yang dioptimalkan dengan membawa fitur baru Flex Mode.
Baca juga: Samsung Galaxy S20 Series dirilis, bawa 5G, AI dan IoT
Baca juga: Samsung resmi rilis ponsel layar lipat "clamshell" Galaxy Z Flip
Ketika ponsel dibuka dengan posisi 90 derajat, Flex Mode secara otomatis membagi layar Galaxy Z Flip menjadi dua layar 4 inci, sehingga dapat melihat gambar, konten, atau video pada layar bagian atas, dan mengaturnya melalui layar bagian bawah.
Flex Mode saat ini berjalan di aplikasi kamera, galeri dan Google Duo. Namun, menurut Taufiq, fitur tersebut akan dapat berjalan di lebih banyak aplikasi, sebab Samsung kini sedang membuat software development kit (SDK) untuk pengembang pihak ketuga agar dapat memanfaatkan fitur tersebut.
Galaxy Z Flip dibanderol dengan harga Rp21,888 juta. Pre-order perangkat tersebut telah dimulai pada 12 Februari pukul 12.00 WIB, dan telah terjual habis dalam 66 menit.
“Karena produk Galaxy Z Flip terbatas, kami meminta manajemen Head Quarter untuk menambah kuota untuk Indonesia. Oleh karena itu, kita buka pre-order batch kedua sampai 23 Februari,” ujar Verry.
Baca juga: Samsung Galaxy Fold 2 bakal dibekali S Pen?
Baca juga: Galaxy Z Flip habis dalam waktu 66 menit prapemesanan
Baca juga: Samsung S20 hanya tersedia varian LTE di Indonesia, berapa harganya?
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020