Jakarta (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengklarifikasi tidak hadirnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara "Government Gathering on Good and Green Government" pada Selasa (18/2) bukan karena didemo mahasiswa.

Kepala Lembaga Kerjasama UMY Eko Priyo Purnomo menjelaskan ketidakhadiran Anies dalam acara tersebut bukanlah karena didemo mahasiswa. Apalagi karena perbedaan sikap dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo seperti yang sempat muncul di berbagai pemberitaan.

"Bapak Anies Baswedan sejak awal kami hubungi pada bulan Desember 2019 dan sudah menginformasikan bahwa Beliau memang tidak bisa menghadiri kegiatan 'Government Gathering' yang akan diadakan di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada tanggal 18 Februari 2020," kata Eko dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Kendati demikian, Eko mengatakan pihak UMY meminta kepada Anies untuk tetap memberikan paparan terkait acara yang digelar untuk membuka ruang diskusi antara kepala daerah dengan mahasiswa terkait pemerintahan yang bersih dan peduli terhadap lingkungan tersebut.

"Justru karena kebaikan hati Beliau, maka kami selaku panitia tetap memohon Beliau untuk memberikan paparan dalam acara tersebut dan dari panitia sendiri yang memiliki inisiatif untuk melakukan telekonferensi," ujarnya.

Baca juga: Anies minta DPRD Jakarta segera proses seleksi Wagub DKI

Dengan demikian, kata Eko, ketidakhadiran Anies dalam acara tersebut tidak ada sangkut-pautnya dengan demo mahasiswa yang memprotes kedua narasumber yang mengisi acara tersebut, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Ketidakhadiran Beliau tidak ada hubungannya dengan demo mahasiswa yang terjadi di UMY dan justru kami dari panitia sangat berterima kasih karena kebaikan hati beliau di sela-sela kesibukannya menyempatkan waktu untuk melakukan telekonferensi di acara tersebut," katanya.

Karena hal tersebut, Eko menyampaikan panitia memohon permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada Anies atas ketidakakuratan berita yang beredar serta meminta dengan tegas agar media yang membuat pemberitaan tersebut melakukan koreksi terhadap berita tersebut.

"Oleh karena penjelasan tersebut di atas, kami meminta juga untuk kesempatan konfirmasi atas pemberitaan yang sudah beredar," tuturnya.
Baca juga: Anies Baswedan resmikan dua jalan layang di Bekasi

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020