Beirut (ANTARA) - Lebanon akan mengundang delapan perusahaan untuk mengikuti tender sebagai penasihat keuangan saat negara itu mempelajari semua pilihan untuk menangani utangnya, menurut seorang sumber yang tahu rencana tersebut, Rabu.
Tender akan dilangsungkan ketika negara yang berhutang banyak itu sedang berjuang menangani krisis keuangan.
Namun, undangan tawaran itu tidak berarti bahwa negara tersebut sudah memutuskan untuk merestrukturisasi utangnya "tetapi itu berarti Lebanon sedang mempelajari semua opsi dan dampak selanjutnya".
Sumber itu menyebutkan nama-nama perusahaan yang diundang adalah Moelis & Company, Rothschild & Co, Guggenheim Partners, Citibank, Lazard, JP Morgan, PJT Partners dan Houlihan Lokey.
Pemerintah Lebanon sedang berada di bawah tekanan yang meningkat untuk memutuskan bagaimana negara itu menangani pembayaran utang, termasuk Eurobond senilai 1,2 miliar dolar AS (sekitar Rp16,4 triliun) yang jatuh tempo pada 9 Maret.
Satu tim ahli IMF akan berkunjung ke Lebanon pada 20-23 Februari untuk bertemu dengan pihak berwenang negara itu. Mereka akan membicarakan tantangan ekonomi serta memberikan nasihat teknis luas "mengenai kebijakan untuk menghadapi tantangan ekonomi makro", kata juru bicara IMF, Gerry Rice, Selasa (18/2).
Rice mengatakan Lebanon belum meminta bantuan keuangan dari IMF. Ia tidak memberikan keterangan lebih rinci tentang kunjungan tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Politisi Lebanon saksikan ekonomi negara mereka ambruk
Baca juga: Aksi protes damai berubah jadi kerusuhan di Lebanon
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020