Banda Aceh (ANTARA) - TNI AU menggelar latihan penurunan paksa pesawat asing yang masuk wilayah udara Indonesia di Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda (Lanud SIM) Blangbintang, Aceh Besar.
Komandan Lanud SIM Kolonel Pnb Hendro Arief di Aceh Besar, Rabu, mengatakan latihan tersebut untuk menguji kesiapan prajurit dalam menghadapi pesawat udara asing yang memasuki wilayah Indonesia tanpa izin.
Baca juga: Penurunan paksa pesawat asing terkendala izin penerbangan Singapura
Baca juga: TNI paksa turun pesawat asing di Tarakan
"Latihan melibatkan berbagai satuan di TNI AU. Latihan sebagai bentuk kesiapsiagaan prajurit TNI AU dalam menjaga pertahanan udara Indonesia," kata Kolonel Pnp Hendro Arief.
Latihan atau simulasi berawal dari dua pesawat tempur TNI AU dari Sakdron Udara yang dikomandoi Mayor Pnb Arie Prasetyo menurunkan secara paksa pesawat asing yang melintasi wilayah udara Indonesia.
Pesawat asing tersebut diturunkan paksa setelah mendapat laporan satuan radar di jajaran Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas) III yang bermarkas di Medan, Sumatera Utara.
Penurunan paksa dilakukan setelah proses identifikasi dan imbauan untuk keluar dari wilayah udara Indonesia tidak ditanggapi. Penurunan paksa dilakukan di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar.
Setelah pesawat asing mendarat, prajurit Lanud Sultan Iskandar Muda dan Kompi Senapan C Yonko 469 bersenjata lengkap melakukan pertahanan pangkalan di kedudukan masing-masing seraya menunggu komando.
Kemudian, personel polisi militer bersama intelijen mengamankan pilot dan menginterogasi untuk mendapatkan semua data-data informasi yang dibutuhkan terkait memasuki wilayah udara Indonesia tanpa izin.
Kolonel Pnb Hendro Arief mengatakan simulasi tersebut merupakan rangkaian latihan pertahanan udara Kilat-20 dan Cakra-20 di wilayah Kosekhanudnas III.
Menurut Kolonel Pnb Hendro Arief, latihan tersebut memerlukan koordinasi intensif, kerja sama, dan sinergitas setiap lini dalam rangkaian penindakan, mengingat wilayah udara Indonesia bagian barat berbatasan dengan negara-negara tetangga dan zona strategis yang memerlukan pengamanan lebih ketat.
Oleh karena itu, Kolonel Pnb Hendro Arief, mengingatkan seluruh personel yang terlibat agar melaksanakan latihan dengan sungguh, sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan personel di lapangan.
“Kami melihat kesiapsiagaan personel sudah cukup baik dalam latihan tersebut, setiap tahapan berjalan dengan lancar. Hal ini harus tetap dipertahankan, dibina dan dikembangkan ke depannya,” kata Kolonel Pnb Hendro Arief.
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020