Pengecekan kesiapan panitia tes CPNS tersebut dilakukan Ganjar beberapa saat sebelum terbang ke Jakarta melalui Bandara Internasional Adi Soemarmo, Rabu.
Orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Jateng itu dengan teliti dan detail melihat persiapan panitia tes CPNS, mulai meja registasi, tempat penitipan tas, toilet, laptop, jaringan listrik, dan sarana prasarana lainnya.
Ratusan laptop yang sudah terpasang di meja tak luput dari perhatian Ganjar yang tampak senang karena melihat ada "headset" yang disediakan khusus untuk peserta penyandang disabilitas.
"(Saya ingin) pastikan jaringan aman, listrik aman. Semua harus dilakukan dengan teliti sampai ke hal yang paling detail karena ini pesertanya banyak, semua hal harus diperhatikan biar tidak 'crowded'," kata Ganjar.
Ganjar menilai secara keseluruhan, persiapan tes seleksi kompetensi dasar CPNS Pemprov Jateng sudah cukup bagus, termasuk berbagai hal untuk keperluan peserta yang sudah disiapkan dengan rapi.
"Termasuk ada 'help desknya', jadi peserta yang kebingungan bisa dibantu. Di masing-masing pos saya lihat tadi, sudah ada petugasnya," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar mengingatkan peserta tes CPNS untuk tidak mempercayai siapapun yang menjanjikan bisa meloloskan menjadi PNS sebab dapat dipastikan orang itu adalah calo.
"Kalau ada yang menjanjikan bisa diterima, jangan percaya. Percayalah pada ikhtiar dan doamu ditambah restu dari orang tua. Jangan pakai nitip-nitip, nanti jadi persoalan," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jateng Wisnu Zaroh menyebutkan, terdapat 49.223 peserta dari berbagai daerah di Indonesia yang akan mengikuti tes seleksi kompetensi dasar CPNS Pemprov Jateng dan terbagi menjadi beberapa gelombang dengan waktu pelaksanaan tes mulai 20 Februari hingga 4 Maret 2020.
"Dalam sehari, kami bagi menjadi lima sesi. Setiap sesi itu ada 750 peserta dengan waktu tes selama 1,5 jam," ujarnya.
Dari total peserta tes CPNS, tercatat ada 58 peserta penyandang disabilitas yang sudah disiapkan sarana prasarana agar bisa mengikuti seleksi, mulai petugas bahasa isyarat sampai "headset" khusus untuk penyandang tunanetra.*
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020