Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa memastikan banjir yang melanda Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur tidak terjadi di titik yang akan menjadi ibu kota baru.

"'Nggak'. Memang daerah landai air itu kita sudah perhitungkan ada. Tapi 'nggak' persis di tempat itu (ibu kota baru)," ujar Suharso dijumpai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

Suharso menekankan pemerintah mengetahui titik-titik wilayah yang biasa terdampak banjir. Menurutnya pemerintah memiliki peta banjir 50 dan 100 tahunan di wilayah itu.

Dia menekankan wilayah Desa Bukit Subur memiliki jarak yang jauh dari titik ibu kota baru.

"Kita tahu persis keadaan di sana," ujar dia. Pada Selasa (18/2), banjir melanda Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara, Kalimantan Utara. Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo dalam siaran persnya menyebutkan banjir disebabkan intensitas hujan yang tinggi.

Baca juga: Banjir masih merendam sejumlah wilayah Penajam Paser Utara

Baca juga: Kepala Bappenas paparkan upaya jadikan Indonesia negara maju

Baca juga: Menteri PPN/Bappenas minta kampus tidak cetak pengangguran terdidik


Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020